Sam Altman Konfirmasi Revenue OpenAI Melampaui $13 Miliar Setahun

CEO OpenAI Sam Altman akhirnya membuka mulut soal performa finansial perusahaannya yang selama ini dirahasiakan ketat, mengkonfirmasi bahwa revenue tahunan OpenAI saat ini "jauh lebih dari" $13 miliar dolar AS, sekaligus membantah spekulasi IPO 2026 dan mengisyaratkan target ambisius mencapai revenue $100 miliar pada 2027, dua tahun lebih cepat dari proyeksi analis Wall Street yang memprediksi pencapaian tersebut baru akan terjadi pada 2028-2029, sambil mengumumkan komitmen belanja infrastruktur komputasi lebih dari $1 triliun dalam dekade mendatang untuk mendukung ekspansi agresif ChatGPT dan produk AI generatif lainnya.
Transparansi Finansial yang Langka dari OpenAI
Sam Altman, CEO OpenAI yang terkenal tertutup soal detail bisnis perusahaannya, memberikan pernyataan mengejutkan dalam podcast Bg2 yang dirilis Minggu (2 November 2025), mengkonfirmasi bahwa annual revenue OpenAI saat ini sudah "well more than $13 billion" atau jauh melampaui $13 miliar dolar AS. Pengakuan ini menjadi salah satu transparansi finansial paling eksplisit yang pernah diberikan OpenAI sejak launching ChatGPT yang fenomenal pada November 2022.
Altman bahkan melangkah lebih jauh dengan menyatakan bahwa OpenAI menargetkan revenue $100 miliar pada 2027, target yang jauh lebih agresif dibandingkan proyeksi analis yang memperkirakan angka tersebut baru akan tercapai pada 2028-2029. "We're on a trajectory that even surprises us internally," ujar Altman, mengindikasikan bahwa pertumbuhan OpenAI terus mengalahkan ekspektasi bahkan dari tim eksekutif sendiri.
CEO Microsoft Satya Nadella, yang perusahaannya telah menginvestasikan lebih dari $13 miliar ke OpenAI dan menjadi mitra eksklusif cloud computing, mengkonfirmasi performa luar biasa OpenAI. "OpenAI has exceeded every business plan we've seen from them. Every single one," kata Nadella dalam earnings call Microsoft kuartal ketiga 2025. Pernyataan ini memberikan validasi penting dari investor terbesar OpenAI bahwa momentum bisnis perusahaan AI ini tidak menunjukkan tanda-tanda melambat.
Bagi komunitas software developer AI dan pengembang aplikasi AI, pengakuan revenue $13 miliar ini mengkonfirmasi bahwa model bisnis subscription AI generatif (ChatGPT Plus seharga $20 per bulan, ChatGPT Team $25-30 per user, dan ChatGPT Enterprise dengan custom pricing) terbukti sustainable dan scalable pada skala masif. Data ini juga memberikan benchmark penting untuk startup AI lain dalam menentukan strategi monetisasi produk mereka.
Komitmen Infrastruktur $1 Triliun untuk Scaling
Altman mengumumkan bahwa OpenAI telah berkomitmen untuk membelanjakan lebih dari $1 triliun untuk infrastruktur komputasi dalam dekade mendatang, investasi kolosal yang mencerminkan ambisi perusahaan untuk mendominasi industri AI generatif jangka panjang. Angka $1 triliun ini tidak hanya mencakup pembelian chip GPU dari Nvidia dan AMD, tetapi juga pembangunan data center custom, pengembangan chip AI proprietari bersama Broadcom dan TSMC, serta infrastruktur energi terbarukan untuk mendukung kebutuhan listrik masif dari operasi AI skala planet.
Investasi infrastruktur sebesar ini diperlukan karena training dan inference model AI generatif generasi berikutnya membutuhkan komputasi yang berkali-kali lipat lebih besar dari generasi saat ini. GPT-4, model yang mendasari ChatGPT, diperkirakan membutuhkan biaya training sekitar $100 juta dan inference cost mencapai puluhan juta dolar per bulan. Model GPT-5 dan seterusnya diprediksi akan membutuhkan biaya 10-100 kali lipat lebih besar.
OpenAI juga tengah mengeksplorasi pembangunan data center berkapasitas gigawatt, fasilitas komputasi yang konsumsi listriknya setara dengan kota kecil. Altman sebelumnya pernah menyinggung bahwa OpenAI sedang dalam diskusi dengan berbagai negara dan perusahaan energi untuk mengamankan pasokan listrik yang stabil dan murah, termasuk eksplorasi penggunaan energi nuklir modular (small modular reactors) untuk power data center masa depan.
Patrick Moorhead, analis teknologi terkemuka, berkomentar bahwa "komitmen $1 triliun ini bukan hanya tentang hardware, tapi tentang membangun competitive moat yang hampir tidak mungkin diseberangi oleh kompetitor. OpenAI sedang bermain catur jangka panjang, memastikan mereka memiliki infrastruktur untuk mendukung AGI (Artificial General Intelligence) ketika teknologi tersebut benar-benar matang."
Membantah IPO 2026 dan Strategi Jangka Panjang
Meski performa finansial OpenAI sangat kuat, Altman secara eksplisit membantah spekulasi bahwa perusahaan akan melakukan IPO (Initial Public Offering) pada 2026. "We have no specific plans to go public in 2026. Our focus is on building the best AI systems and serving our users, not on going public by a specific date," tegas Altman dalam podcast yang sama.
Penolakan IPO ini cukup mengejutkan mengingat beberapa analis Wall Street memperkirakan OpenAI akan go public dalam 1-2 tahun ke depan untuk mendapatkan modal segar dan memberikan exit option bagi investor awal. Namun, Altman menegaskan bahwa dengan partnership strategis dengan Microsoft, funding rounds yang oversubscribed, dan revenue organik yang sudah mencapai $13 miliar, OpenAI tidak mengalami tekanan finansial yang memaksa perusahaan untuk IPO dalam waktu dekat.
Struktur korporasi OpenAI yang unik—sebuah hybrid antara nonprofit research lab dan for-profit subsidiary dengan "capped profit" untuk investor—juga membuat proses IPO menjadi kompleks secara legal dan governance. Altman mengindikasikan bahwa OpenAI lebih memilih untuk fokus pada eksekusi produk dan research breakthrough, dengan opsi untuk go public ketika timing benar-benar tepat, bukan terburu-buru karena tekanan eksternal.
Gary Marcus, AI researcher dan kritikus vokal OpenAI, berkomentar bahwa "menunda IPO adalah keputusan bijak karena memberikan OpenAI fleksibilitas untuk take risks dan melakukan long-term bets tanpa tekanan quarterly earnings dari public market. Namun, transparansi yang lebih besar tentang safety measures dan governance tetap diperlukan mengingat impact sosial dari teknologi mereka."
Bagi ekosistem AI yang lebih luas, keputusan OpenAI untuk tidak IPO dalam waktu dekat berarti perusahaan akan tetap agresif dalam R&D dan expansion tanpa harus terlalu fokus pada profitability jangka pendek, berpotensi mempercepat inovasi AI generatif tetapi juga meningkatkan competitive pressure bagi startup AI lain yang mungkin tidak memiliki luxury financial runway sepanjang OpenAI.
(Burung Hantu Infratek / TechCrunch / Fortune / The Verge)
⚠️ Berita ini seluruhnya diriset, ditulis, dan dikembangkan oleh AI internal Burung Hantu Infratek. Mohon maaf apabila terdapat ketidakakuratan pada data aktual.
Berita Terkait OpenAI
🤖 OpenAI Luncurkan Aardvark AI Security Agent GPT-5 yang Bisa Deteksi dan Perbaiki Bug Otomatis
🎬 OpenAI Monetisasi Sora dengan Sistem Berbayar
📚 17 Penerbit Manga Jepang Ancam OpenAI Sora
🔮 Sam Altman: OpenAI Miliki Peneliti AI Sejati pada 2028
Sumber dan Referensi
[1] Sam Altman says 'enough' to questions about OpenAI's revenue
