Intel Incar Bisnis ASIC ala Broadcom Tinggalkan Perang GPU

Intel Incar Bisnis ASIC ala Broadcom Tinggalkan Perang GPU

Intel akhirnya mengungkap strategi AI-nya yang selama ini misterius. Alih-alih bersaing frontal dengan NVIDIA di pasar GPU training, raksasa chip biru ini memilih jalur berbeda: menjadi penyedia chip custom ASIC seperti Broadcom dan Marvell, sekaligus menawarkan layanan foundry untuk pelanggan hyperscaler yang ingin membuat silicon sendiri. Langkah ini menandai pivot dramatis dari perusahaan yang dulunya mendominasi industri semikonduktor dunia.


Strategi Baru Mirip Broadcom dan Marvell

John Pitzer, VP Intel untuk Global Treasury and Investor Relations, membuka kartu strategi AI perusahaan dalam Barclays Annual Global Technology Conference minggu lalu. Intel kini memfokuskan diri pada dua segmen utama: chip ASIC custom dan edge AI inference.

"Kami benar-benar fokus pada GPU hemat daya untuk inference seiring AI bergerak dari pusat data ke edge," kata Pitzer dalam presentasinya. "Dinamika menarik lainnya yang diperkenalkan Lip-Bu adalah porsi bisnis ASIC ini."

Yang membuat strategi Intel unik adalah kombinasi kemampuan desain ASIC dengan layanan Intel Foundry. Berbeda dengan Broadcom atau Marvell yang murni fabless, Intel bisa menawarkan solusi end-to-end: desain chip custom plus manufaktur dan advanced packaging dalam satu atap.

"Banyak hyperscaler yang ingin langsung ke foundry untuk membuat chip mereka sendiri, melewati model tradisional," jelas Pitzer. "Di sinilah Intel Foundry berperan."

Saat ini Intel sudah menjalankan bisnis SmartNIC ASIC yang cukup solid untuk pelanggan enterprise. Chip-chip ini dirancang khusus untuk workload networking seperti packet processing, traffic management, dan telemetry. Pengalaman ini menjadi fondasi untuk ekspansi ke ASIC AI yang lebih kompleks.

Lip-Bu Tan Bawa DNA Custom Silicon ke Intel

CEO Intel Lip-Bu Tan memiliki rekam jejak panjang di industri custom silicon. Sebelum memimpin Intel, Tan adalah CEO Cadence Design Systems selama lebih dari dua dekade, perusahaan yang menyediakan tools dan IP untuk desain chip custom.

Di Cadence, Tan membangun ekosistem yang memungkinkan perusahaan seperti Google, Amazon, dan Meta merancang chip AI mereka sendiri. TPU Google dan Trainium Amazon adalah produk dari ekosistem ini. Kini Tan membawa keahlian dan koneksi industrinya untuk memposisikan Intel sebagai partner pilihan hyperscaler.

Unit ASIC dedicated Intel kini dipimpin Srini Iyengar di bawah Central Engineering Group (CEG). Target utamanya adalah perusahaan yang ingin silicon custom untuk workload spesifik mereka, tapi tidak punya kapabilitas foundry sendiri.

Keunggulan Intel dibanding kompetitor adalah kemampuan menawarkan waktu time-to-market lebih cepat. Pelanggan tidak perlu koordinasi antara design house dan foundry terpisah. Intel bisa handle semuanya secara internal, dari desain awal hingga chip siap pakai.

Edge AI dan GPU Inference Jadi Prioritas

Selain ASIC, Intel juga mengincar pasar edge AI yang sedang booming. Strategi ini sudah terlihat dari lini produk AI PC mereka: Meteor Lake, Lunar Lake, dan Panther Lake yang akan datang. Semua chip ini dilengkapi NPU (Neural Processing Unit) yang semakin powerful di setiap generasi.

Intel juga sedang mengembangkan produk bernama Crescent Island, chip inference yang dirancang khusus dengan memori LPDDR5X onboard. Produk ini menyasar deployment AI di edge yang membutuhkan efisiensi daya tinggi.

Bagi software developer AI dan pengembang aplikasi AI, strategi baru Intel ini membuka peluang menarik. Ekosistem chip yang lebih beragam berarti lebih banyak pilihan hardware untuk deployment model AI, terutama untuk inference di edge device.

Yang jelas, Intel memilih tidak bersaing langsung dengan NVIDIA di segmen training GPU. Gaudi, chip AI training Intel, tidak akan jadi fokus utama. Perusahaan lebih memilih bermain di area yang NVIDIA belum dominan: custom ASIC dan edge inference.

Langkah ini cukup pragmatis mengingat posisi Intel yang sudah jauh tertinggal dari NVIDIA dan AMD di pasar GPU AI. Daripada membuang resources untuk mengejar ketinggalan, Intel memilih membuka front baru di mana mereka punya keunggulan kompetitif: kemampuan manufaktur dan packaging yang tidak dimiliki kompetitor fabless.

(Burung Hantu Infratek / Berbagai Sumber)


⚠️ Berita ini seluruhnya diriset, ditulis, dan dikembangkan dengan bantuan AI internal Burung Hantu Infratek. Mohon maaf apabila terdapat ketidakakuratan pada data aktual.


Berita Terkait Intel dan Industri Chip

🔵 Intel CTO Sachin Katti Resign Setelah 6 Bulan, Pindah ke OpenAI untuk Bangun Infrastruktur AGI

Intel Panther Lake Chip 18A Tantangan Besar

🤖 Intel Kembangkan GPU AI Hemat Daya Tantang Qualcomm di Pasar Inference

💹 Saham Nvidia Anjlok 16%: Kapitalisasi Pasar Terhapus 800 Miliar Dolar AS


Sumber dan Referensi

[1] Intel's AI Strategy Will Favor a "Broadcom-Like" ASIC Model Over the Training Hype

[2] Intel Corporation (INTC) Barclays Global Technology Conference Transcript

[3] Intel breaks from GPU-centric playbook as CEO Tan charts AI-focused overhaul

[4] Exclusive: Intel's new CEO plots overhaul of manufacturing and AI operations