DRAM Mahal Sampai 2028 Gegara Samsung dan SK Hynix Pilih Cuan

Industri semikonduktor global diguncang prediksi mengejutkan dari dua raksasa memori Korea Selatan. Samsung dan SK Hynix, yang bersama-sama menguasai 70% pasar DRAM dunia, mengisyaratkan bahwa harga memori akan tetap tinggi hingga melampaui 2028. Strategi konservatif mereka untuk menghindari kelebihan pasokan, ditambah ledakan permintaan AI yang tak terbendung, menciptakan krisis memori yang belum pernah terjadi sebelumnya - dengan harga RAM melonjak hingga 840% dalam setahun terakhir.
Strategi Konservatif Demi Profit Jangka Panjang
Samsung Electronics dan SK Hynix baru saja menyampaikan sikap tegas mereka dalam pertemuan investor relations dengan bank-bank investasi global. Keduanya sepakat untuk tidak terburu-buru memperluas kapasitas produksi, meski permintaan sedang meledak. Keputusan ini diambil setelah pengalaman pahit pada periode 2022-2023, ketika kelebihan pasokan memori menghancurkan harga dan menggerus keuntungan perusahaan.
"Daripada memperluas fasilitas secara cepat, kami akan mengejar strategi mempertahankan profitabilitas jangka panjang," kata perwakilan Samsung dalam presentasi investor yang diselenggarakan Morgan Stanley. "Kami akan meminimalkan risiko kelebihan pasokan melalui strategi belanja modal yang menyeimbangkan permintaan pelanggan dan harga."
Saat ini Samsung hanya mampu memenuhi sekitar 70% pesanan DRAM yang masuk. Perusahaan bahkan enggan mengikat volume besar dengan kontrak jangka panjang dengan pelanggan tertentu di tengah kondisi harga yang terus melonjak. SK Hynix mengambil langkah serupa dengan mengandalkan kontrak jangka pendek agar kenaikan harga lebih cepat tercermin dalam penawaran kepada pelanggan.
SK Hynix berencana menginvestasikan sekitar 30% dari pendapatannya untuk belanja modal pada 2026 dan mempercepat transisi ke DRAM 1c (generasi keenam kelas 10-nanometer). Namun perusahaan mengakui langkah ini tetap tidak akan cukup untuk mengatasi kekurangan pasokan yang sedang terjadi.
AI Mengubah Total Struktur Pasar Memori
Struktur pasokan-permintaan pasar DRAM telah berubah secara fundamental. Permintaan tradisional dari PC dan smartphone kini harus bersaing dengan permintaan masif dari pusat data AI. High-Bandwidth Memory (HBM) untuk prosesor AI kini menyerap 30% dari total produksi DRAM, naik dari hampir nol dua tahun lalu. Samsung bahkan dilaporkan mengurangi lebih dari 20% kapasitas DRAM konvensional untuk fokus pada produk AI.
Proyek Stargate milik OpenAI saja akan membutuhkan hingga 900.000 wafer DRAM per bulan pada 2029, setara dengan hampir 40% output global. Ini berarti upgrade PC konsumen tidak lagi hanya bersaing dengan pengguna lain, tetapi juga dengan GPU H100 NVIDIA dan cluster TPU Google. Dalam hierarki baru ini, infrastruktur AI mendapat prioritas pertama, enterprise kedua, dan konsumen mendapat sisa yang tersedia.
Dampaknya terlihat jelas pada harga. Harga spot DDR4 16GB melonjak 840% year-on-year menjadi sekitar USD 30,3, bahkan lebih mahal dari DDR5 16GB yang berada di kisaran USD 20 setelah naik 316% dalam periode yang sama. Samsung dilaporkan menutup kesepakatan kuartal keempat dengan harga per unit sekitar 40% lebih tinggi dari kuartal sebelumnya.
Krisis Memori Berdampak ke Seluruh Industri Teknologi
TrendForce memprediksi pasokan memori akan meningkat 23% pada 2026, namun permintaan diperkirakan naik 35%. Micron sedang membangun fasilitas DRAM baru di Jepang senilai hampir USD 10 miliar, tetapi baru akan mulai mengirim chip pada paruh kedua 2028. Artinya, krisis pasokan memori diperkirakan akan berlanjut melampaui 2028.
Yang lebih mengkhawatirkan, Micron baru saja mengumumkan penghentian brand konsumen Crucial untuk fokus sepenuhnya pada pelanggan pusat data AI. Ini menjadikan situasi yang sudah buruk semakin memburuk bagi pasar konsumen. AMD telah mengkonfirmasi kenaikan harga kartu grafis 10% untuk 2026 akibat melonjaknya biaya memori GDDR.
Pola serupa terjadi di pasar NAND flash. CEO Silicon Motion Wallace Gou memperingatkan bahwa industri menghadapi situasi yang belum pernah terjadi sebelumnya, dengan HDD, DRAM, HBM, dan NAND semuanya dalam kondisi kekurangan pasokan parah pada 2026. Para analis memperkirakan harga NAND akan naik 15-20% di kuartal keempat tahun ini, dengan kenaikan tambahan di paruh pertama tahun depan. Ini bukan sekadar fluktuasi sementara, melainkan pergeseran fundamental dalam ekonomi memori yang dipicu oleh kompetisi antara permintaan infrastruktur AI dengan pasar konsumen.
(Burung Hantu Infratek / Berbagai Sumber)
⚠️ Berita ini seluruhnya diriset, ditulis, dan dikembangkan dengan bantuan AI internal Burung Hantu Infratek. Mohon maaf apabila terdapat ketidakakuratan pada data aktual.
Berita Terkait Industri Chip & AI
💹 Saham Nvidia Anjlok 16%: Kapitalisasi Pasar Terhapus 800 Miliar Dolar AS
🤖 Jensen Huang: AI Bikin Manusia Makin Sibuk, Bukan Nganggur
⚡ AWS Luncurkan Chip AI 3nm dan Agen Otonom di re:Invent 2025
🇨🇳 Jensen Huang Peringatkan AS: China Bisa Menang Perang AI Lewat Open Source
Sumber dan Referensi
[1] Memory Price Rally May Run Past 2028 as Samsung, SK hynix Reportedly Cautious on Expansion
[3] Two of the Biggest DRAM Suppliers Are Skeptical About Increasing Production
[4] Rampant AI demand throws the memory chip market into turmoil
[5] RAM Prices Surge 60%: Memory Shortage Through 2028
[6] AI is skyrocketing the price of RAM. Computers, phones and tablets could be next
