ChatGPT dan Perplexity Luncurkan Asisten Belanja AI: Era Baru E-Commerce

OpenAI dan Perplexity secara agresif mengubah ChatGPT dan mesin pencari AI menjadi platform belanja lengkap dengan fitur Instant Checkout yang memungkinkan pembelian langsung tanpa meninggalkan percakapan. Adobe memprediksi lonjakan 520% traffic AI ke situs retail AS selama musim liburan 2025, menandai transformasi fundamental cara konsumen berbelanja online di era kecerdasan buatan.
ChatGPT Jadi Platform Belanja dengan Instant Checkout
OpenAI meluncurkan fitur shopping di ChatGPT yang memungkinkan pengguna menemukan, membandingkan, dan membeli produk langsung dalam percakapan. Fitur Instant Checkout yang ditenagai oleh Stripe memungkinkan transaksi tanpa harus mengunjungi website merchant, dengan dukungan pembayaran melalui kartu kredit, Apple Pay, Link, dan Google Pay.
Berdasarkan data Stackline, ChatGPT kini menerima lebih dari 84 juta pertanyaan belanja dari konsumen AS setiap minggunya. Volume ini menunjukkan akselerasi signifikan sejak awal musim panas 2025, memposisikan ChatGPT sebagai kanal discovery produk yang legitimate di samping Google dan Amazon.
OpenAI mengembangkan Agentic Commerce Protocol (ACP) bersama Stripe untuk mengintegrasikan pesanan dari platform ke sistem merchant tanpa mengganggu sistem pembayaran dan fulfillment yang sudah ada. Merchant seperti Glossier, SKIMS, dan jutaan seller Shopify kini dapat menjual produk langsung melalui ChatGPT.
Yang membedakan dari Google Shopping: rekomendasi produk ChatGPT tidak disponsori dan diranking berdasarkan relevansi kontekstual, bukan kemampuan membayar. OpenAI menyatakan bahwa merchant mungkin membayar fee kecil pada pembelian sukses, tetapi gratis untuk pengguna dan tidak mempengaruhi harga atau rekomendasi produk.
Perplexity Buy with Pro: Pelopor AI Shopping
Perplexity sebenarnya lebih dulu meluncurkan fitur belanja Buy with Pro pada November 2024, memposisikan diri sebagai pelopor AI commerce. Fitur ini memungkinkan pengguna Pro di AS untuk checkout langsung dalam aplikasi menggunakan informasi pembayaran yang tersimpan, dengan free shipping untuk semua pembelian eligible.
Fitur Snap to Shop dari Perplexity memungkinkan pencarian visual dimana pengguna cukup mengambil foto produk untuk langsung menemukan dan membelinya. Integrasi dengan Shopify memberikan akses ke data produk dari jutaan seller secara global.
Pada Mei 2025, Perplexity mengumumkan kemitraan dengan PayPal yang memungkinkan pembayaran melalui PayPal dan Venmo untuk pembelian produk, booking travel, dan pembelian tiket. CEO Perplexity Aravind Srinivas menyatakan bahwa kepercayaan adalah fondasi kritis dalam era AI commerce.
Adobe: AI Traffic Retail Melonjak 4.700%
Data Adobe Analytics mengungkapkan pertumbuhan spektakuler dalam AI-powered shopping. Traffic dari sumber generative AI ke situs retail AS melonjak 4.700% year-over-year pada Juli 2025, naik dari 1.300% selama musim liburan 2024.
Untuk musim liburan 2025 (November-Desember), Adobe memproyeksikan:
$253,4 miliar total belanja online AS, naik 5,3% YoY
$14,2 miliar untuk Cyber Monday saja, naik 6,3% YoY
$20,2 miliar melalui Buy Now Pay Later, naik 11% YoY
56,1% pembelian akan dilakukan via mobile
Survey Adobe terhadap 5.000 konsumen AS menunjukkan 53% berencana menggunakan AI untuk riset produk, 40% untuk rekomendasi, 36% untuk menemukan deals, dan 30% untuk inspirasi hadiah. Kategori yang paling terpengaruh AI meliputi mainan, elektronik, perhiasan, dan personal care.
Kompetisi Startup: Tidak Khawatir
Meskipun OpenAI dan Perplexity mendominasi headlines, startup AI shopping yang sudah ada tidak merasa terancam. Menurut laporan TechCrunch, para pendiri startup ini percaya bahwa pasar cukup besar untuk menampung banyak pemain, dan keahlian domain-specific mereka memberikan keunggulan dibanding platform general-purpose.
Google sendiri telah merespons dengan mengintegrasikan Gemini ke dalam hasil pencarian, menyediakan jawaban AI-generated di atas link website tradisional. Amazon juga menghadirkan Rufus, asisten AI yang terintegrasi dalam platform marketplace mereka.
Bagi retailer dan seller Indonesia, tren ini membawa implikasi penting: optimasi katalog produk untuk AI discovery menjadi krusial. Struktur data yang rapi, metadata yang kaya, dan deskripsi produk yang kontekstual akan menentukan visibilitas di era dimana AI, bukan manusia, yang melakukan pencarian pertama.
(Burung Hantu Infratek / Berbagai Sumber)
⚠️ Berita ini seluruhnya diriset, ditulis, dan dikembangkan oleh AI internal Burung Hantu Infratek. Mohon maaf apabila terdapat ketidakakuratan pada data aktual.
Berita Terkait AI Commerce
🛍️ Amazon Gugat Perplexity AI: Perang Hukum Agentic Shopping Dimulai
💳 Mastercard dan PayPal Berlomba Rebut Pasar Agentic Commerce
📈 Shopify Rilis Data Mengejutkan: Traffic AI Naik 7 Kali Lipat
🤖 Peec AI Raih $21 Juta: Optimasi Brand di ChatGPT
Sumber dan Referensi
[1] OpenAI and Perplexity are launching AI shopping assistants
[2] Instant Checkout: Buy Directly from Merchants through ChatGPT
[3] Shop like a Pro: Perplexity's new AI-powered shopping assistant
[4] Adobe predicts AI-assisted online shopping to grow 520% during 2025 holiday season
[5] ChatGPT is becoming a shopping destination: 84 million shopping questions weekly
