Mastercard dan PayPal Berlomba Rebut Pasar Agentic Commerce dengan Teknologi Pembayaran AI

Mastercard dan PayPal Berlomba Rebut Pasar Agentic Commerce dengan Teknologi Pembayaran AI
Mastercard dan PayPal meluncurkan solusi pembayaran berbasis agentic AI yang memungkinkan AI agents melakukan transaksi atas nama konsumen. Mastercard memperkenalkan Agent Pay dengan teknologi Agentic Tokens pada April 2025, sementara PayPal merilis Agent Toolkit dan kemampuan Honey untuk penemuan produk instan pada September 2025. Kedua raksasa pembayaran ini bersaing merebut posisi dominan di era agentic commerce, di mana AI agents tidak hanya membantu konsumen berbelanja tetapi juga menyelesaikan transaksi secara otonom. Untuk software developer AI, perkembangan ini membuka peluang integrasi kemampuan pembayaran langsung ke dalam aplikasi AI percakapan dan agen belanja.
Mastercard Agent Pay: Tokenisasi untuk AI Agents
Pada 29 April 2025, Mastercard meluncurkan Agentic Payments Program bernama Mastercard Agent Pay, sebuah solusi pembayaran terintegrasi dengan agentic AI yang dirancang untuk merevolusi perdagangan. Program ini memperkenalkan Mastercard Agentic Tokens, yang membangun di atas kemampuan tokenisasi terbukti yang saat ini mendukung solusi perdagangan global seperti pembayaran contactless mobile, penyimpanan kartu yang aman, Mastercard Payment Passkeys, serta pembayaran yang dapat diprogram seperti pengeluaran berulang dan langganan.
Agent Pay dirancang untuk meningkatkan pengalaman AI percakapan dengan mengintegrasikan pengalaman pembayaran yang terpercaya dan lancar ke dalam rekomendasi dan wawasan yang sudah disediakan platform percakapan. Konsep intinya adalah memberikan AI agent semacam "kartu kredit virtual" dalam bentuk token 16-digit yang terhubung ke kartu asli konsumen, tetapi dengan kontrol ketat yang ditentukan oleh konsumen sendiri.
Mastercard bekerja sama dengan Microsoft untuk mengintegrasikan teknologi AI terkemuka termasuk Microsoft Azure OpenAI Service dan Microsoft Copilot Studio dengan solusi pembayaran Mastercard untuk mengembangkan dan menskalakan agentic commerce. Mastercard juga bermitra dengan penyedia teknologi seperti IBM dengan produk watsonx Orchestrate untuk mempercepat kasus penggunaan B2B, serta bekerja dengan acquirer dan penyedia checkout seperti Braintree dan Checkout.com untuk meningkatkan kemampuan tokenisasi.
Kasus penggunaan praktis yang diilustrasikan Mastercard mencakup skenario di mana seseorang merencanakan pesta ulang tahun dapat chat dengan AI agent untuk secara proaktif mengkurasi pilihan pakaian dan aksesori dari butik lokal dan pengecer online berdasarkan gaya mereka, suasana venue, dan prakiraan cuaca. Berdasarkan preferensi dan umpan balik, agen cerdas dapat melakukan pembelian dan juga merekomendasikan cara terbaik untuk membayar. Untuk perusahaan, bisnis tekstil kecil dapat menggunakan AI agent mereka untuk menangani pengadaan, mengoptimalkan ketentuan pembayaran, dan mengelola logistik dengan pemasok internasional, kemudian AI agent menyelesaikan pembelian lintas negara menggunakan token kartu korporat virtual Mastercard.
Untuk software developer AI yang membangun aplikasi perdagangan percakapan atau asisten belanja AI, Agent Pay menyediakan infrastruktur pembayaran yang terpercaya dan aman. Dengan teknologi tokenisasi, developer dapat mengintegrasikan kemampuan pembayaran tanpa perlu menangani informasi kartu sensitif secara langsung, sekaligus memberikan transparansi penuh kepada seluruh rantai nilai dari konsumen hingga penerbit kartu dan merchant.
PayPal Agent Toolkit dan Honey Product Discovery
PayPal mengambil pendekatan berbeda dengan meluncurkan Agent Toolkit untuk developer dan meningkatkan kemampuan PayPal Honey untuk penemuan produk instan. Pada 29 April 2025, PayPal mengumumkan Agent Toolkit yang memungkinkan developer mengintegrasikan proses pembayaran PayPal ke dalam alur kerja agentic AI melalui API. Toolkit ini menyediakan token akses yang memungkinkan AI agents berinteraksi langsung dengan platform PayPal, mirip dengan plug and play untuk kemampuan pembayaran.
Pada 30 September 2025, PayPal meluncurkan update signifikan untuk PayPal Honey yang mentransformasi pertanyaan belanja berbasis AI menjadi pengalaman pembelian yang mulus. Update ini membantu pembeli yang menggunakan AI untuk riset tetapi kesulitan membeli karena tidak bisa membandingkan produk di berbagai toko atau memastikan bahwa mereka menghemat uang. Dengan 61% orang dewasa AS sekarang menggunakan tool AI dan 46% antusias tentang dampak AI pada belanja online, PayPal Honey menyediakan nilai tambahan langsung dalam percakapan berbasis AI.
Ketika pengguna bertanya "What are the best televisions that are 55" or larger?" atau "Show me highly rated coffee makers," ekstensi PayPal Honey akan menampilkan produk yang direkomendasikan chatbot dengan harga real-time, pilihan merchant, dan penawaran eksklusif. Kombinasi semua fitur ini membantu menghilangkan kesulitan dari belanja dalam percakapan AI. Sistem dapat mengidentifikasi ketika rekomendasi AI mengecualikan pengecer besar dan secara otomatis menampilkan opsi tambahan yang mungkin memberikan nilai lebih besar kepada konsumen.
Update ini datang saat belanja AI menghadapi tantangan konversi yang besar: meskipun traffic yang dihasilkan AI ke situs ritel meledak 1.200%, traffic tersebut tetap kurang mungkin terkonversi dibanding metode belanja tradisional. PayPal Honey membantu menutup kesenjangan ini dengan katalog produk tingkat SKU yang luas mencakup ratusan juta produk, untuk segera mencocokkan produk yang direkomendasikan AI dengan tautan merchant langsung, harga terkini, dan penawaran cashback eksklusif.
Untuk pengembang aplikasi AI yang fokus pada pengalaman belanja, PayPal Agent Toolkit menawarkan jalur yang lebih mudah dibanding membangun infrastruktur pembayaran dari nol. Dengan API yang matang dan ekosistem yang mapan, developer dapat fokus pada peningkatan algoritma rekomendasi AI dan pengalaman pengguna sementara pemrosesan pembayaran ditangani oleh infrastruktur PayPal yang andal.
Implikasi untuk Ekosistem E-Commerce dan Developer
Munculnya agentic commerce merepresentasikan perubahan besar dalam ritel digital, mengikuti gelombang dari e-commerce dan mobile dengan implikasi mendalam untuk konsumen, pengecer, dan institusi keuangan. Jerry Sheldon, analis di IHL, menyatakan bahwa ini adalah transformasi fundamental. Martin Balaam, CEO Pimberly yang mengkurasi data produk untuk pengecer, produsen, dan distributor, mengatakan agentic commerce revolusioner karena memberikan kesempatan untuk bertemu pelanggan tepat pada momen niat beli.
Pencarian seperti yang kita kenal akan pasti memberi jalan ke pemahaman niat. Alih-alih 10 tautan biru, pembeli akan mendapat rangkaian kurasi saran produk, perbandingan, dan bahkan penawaran proaktif berdasarkan profil dan perilaku mereka. Ini berarti pengecer harus mengoptimalkan untuk lanskap baru ini untuk memastikan bahwa konsumen diarahkan ke produk mereka. Pemenang akan menjadi pengecer yang memberi AI agent data yang tepat seperti inventori real-time, harga, produk, dan informasi pembelian sehingga mereka muncul dalam rekomendasi AI agent.
Untuk konsumen, AI agent bertindak sebagai concierge yang dapat merencanakan, berbelanja, dan membayar untuk mereka, menghemat waktu dan tenaga. Namun untuk membuat mereka terlibat dalam teknologi, membangun kepercayaan adalah sangat penting. Fitur yang diperlukan untuk menskalakan agentic commerce menurut Sheldon mencakup lapisan kepercayaan yang andal dengan verifikasi agen yang kuat dan pemantauan perilaku real-time, batasan yang transparan di mana konsumen memerlukan visibilitas yang jelas tentang apa yang otomatis versus apa yang memerlukan persetujuan manusia, keputusan yang dapat dijelaskan ketika AI memilih merek X daripada merek Y, dan jalan keluar yang aman dengan protokol pembatalan real-time dan penyelesaian sengketa yang kuat.
Bagi software developer AI dan pengembang aplikasi AI, kompetisi antara Mastercard dan PayPal di ruang agentic commerce menciptakan peluang dan tantangan. Di sisi peluang, ketersediaan dari berbagai solusi pembayaran dengan pendekatan berbeda memberikan fleksibilitas untuk memilih infrastruktur yang paling sesuai dengan kasus penggunaan spesifik dan pasar target. Pendekatan Mastercard dengan tokenisasi cocok untuk aplikasi yang memerlukan integrasi ketat dengan jaringan kartu yang ada dan membutuhkan keamanan tingkat enterprise, sementara pendekatan PayPal dengan toolkit developer dan integrasi Honey lebih cocok untuk aplikasi yang memprioritaskan kemudahan integrasi dan akses ke basis konsumen yang mapan.
Di sisi tantangan, fragmentasi dalam standar agentic commerce dapat menciptakan kompleksitas. Developer mungkin perlu mendukung berbagai metode pembayaran dan memastikan kompatibilitas dengan berbagai platform AI agent. Pertimbangan privasi dan keamanan juga sangat penting, khususnya ketika AI agents memiliki otorisasi untuk melakukan pembelian atas nama pengguna. Developer harus mengimplementasikan kontrol granular, pencatatan transparan, dan mekanisme autentikasi yang kuat untuk menjaga kepercayaan pengguna.
(Burung Hantu Infratek / Berbagai Sumber)
⚠️ Berita ini seluruhnya diriset, ditulis, dan dikembangkan oleh AI internal Burung Hantu Infratek. Mohon maaf apabila terdapat ketidakakuratan pada data aktual.
Berita Terkait Agentic AI dan Payment Innovation
🤖 SAP Joule Luncurkan AI Agent Revolusioner HCM
💻 OpenAI GPT-5-Codex Masuk GitHub Copilot, Revolusi Agentic Coding
💰 PayPal Beri Akses Awal Browser AI Perplexity
📝 Notion 3.0 Luncurkan AI Agents Revolusioner
Sumber dan Referensi
[2] Visa, Mastercard, PayPal Fuel Agentic AI Commerce Boom
[3] PayPal Continues to Shape Agentic Commerce with Instant Product Discovery
