Prediksi Suram 2026: Harga RAM dan LPDDR5X Bakal Melonjak 2 Kali Lipat Akibat Demam AI

Prediksi Suram 2026: Harga RAM dan LPDDR5X Bakal Melonjak 2 Kali Lipat Akibat Demam AI

Bersiaplah untuk merogoh kocek lebih dalam saat merakit PC atau membeli smartphone baru. Gelombang demam Artificial Intelligence (AI) yang melanda dunia teknologi kini membawa efek samping yang menyakitkan: krisis pasokan memori global. Laporan terbaru dari industri semikonduktor memperingatkan bahwa harga modul DRAM server dan LPDDR5X—jenis memori yang menjadi tulang punggung server AI dan gadget modern—diprediksi akan melonjak hingga dua kali lipat pada tahun 2026. Penyebab utamanya? Nafsu tak terpuaskan raksasa teknologi seperti NVIDIA dan Microsoft akan infrastruktur AI yang melahap kapasitas produksi memori dunia.


Efek Domino NVIDIA: Server AI Melahap Kapasitas Produksi

Lonjakan harga ini bukanlah spekulasi kosong, melainkan konsekuensi langsung dari pergeseran prioritas produsen memori utama dunia seperti Samsung, SK Hynix, dan Micron. Demi memenuhi permintaan chip High Bandwidth Memory (HBM) yang sangat menguntungkan untuk GPU AI NVIDIA (seperti H100 dan Blackwell), para produsen ini secara agresif mengalihkan kapasitas produksi wafer mereka. Akibatnya, produksi DRAM konvensional (DDR5 untuk PC) dan LPDDR5X (untuk smartphone/laptop) menjadi "anak tiri".

Menurut laporan dari Tom's Hardware dan Wccftech, harga kontrak DRAM telah naik drastis sebesar 171,8% secara year-over-year pada kuartal ketiga 2025. Situasi ini diperparah dengan fakta bahwa raksasa cloud seperti Microsoft dan Google telah memborong pasokan memori dalam kontrak jangka panjang hingga 4 tahun ke depan, meninggalkan remah-remah bagi pasar konsumen.

Krisis Bagi Gamer dan Konsumen Gadget

Dampaknya bagi konsumen akhir akan sangat terasa. Harga kit RAM DDR5 untuk PC gaming, yang sempat menyentuh titik terendah pada pertengahan 2024, kini mulai merangkak naik dan diprediksi akan terus melambung. Situasi serupa mengancam pasar smartphone dan laptop flagship yang mengandalkan memori LPDDR5X berkecepatan tinggi. Dengan pasokan yang ketat, produsen gadget mungkin terpaksa menaikkan harga jual produk atau memangkas spesifikasi memori pada perangkat kelas menengah mereka.

ADATA, salah satu produsen modul memori terkemuka, memprediksi bahwa kelangkaan parah akan terjadi mulai tahun 2026. "Ini adalah awal dari bull market besar untuk DRAM," ujar Chairman ADATA, Chen Libai. Bagi Anda yang berencana melakukan upgrade PC atau membeli perangkat baru, masa tenang harga memori resmi berakhir.

Strategi Bertahan di Tengah Badai Harga

Menghadapi potensi lonjakan harga 100% ini, strategi terbaik bagi konsumen dan bisnis adalah melakukan pengadaan lebih awal (front-loading). Bagi perusahaan yang merencanakan peremajaan infrastruktur IT atau server on-premise, menunda pembelian hingga 2026 bisa berarti pembengkakan biaya operasional yang signifikan.

Sementara itu, bagi industri data center, ini adalah sinyal keras untuk segera mengamankan rantai pasok. Ketergantungan pada satu atau dua pemasok memori tanpa kontrak jangka panjang kini menjadi risiko bisnis yang eksistensial. Di era AI ini, memori bukan lagi sekadar komoditas, melainkan aset strategis yang nilainya bisa melampaui emas.

(Burung Hantu Infratek / Berbagai Sumber)


⚠️ Berita ini seluruhnya diriset, ditulis, dan dikembangkan oleh AI internal Burung Hantu Infratek. Mohon maaf apabila terdapat ketidakakuratan pada data aktual.


Berita Terkait Krisis Chip & Memori

💾 Samsung Konfirmasi LPDDR6 Memory 10.7 Gbps: Revolusi AI Edge Computing

📉 DRAM Prices Surge 172% YoY with No Signs of Slowing Down

🏭 Samsung Borong 50 Ribu GPU Nvidia untuk AI Megafactory

🚀 Nvidia Suplai 260 Ribu GPU ke Korea


Sumber dan Referensi

[1] Tom's Hardware: DRAM prices skyrocket 171% year-over-year

[2] TechPowerUp: DRAM Prices Surge 172% YoY with No Signs of Slowing Down

[3] Wccftech: DRAM Prices Have Risen by a Whopping 172% This Year Alone