Hape RAM 4GB Bakal Comeback Gegara Krisis Memori Parah

Hape RAM 4GB Bakal Comeback Gegara Krisis Memori Parah

Industri smartphone menghadapi skenario mundur yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya. TrendForce melaporkan bahwa krisis DRAM global yang parah bisa memaksa produsen HP kembali menjual perangkat entry-level dengan RAM hanya 4GB. Bukan hanya itu, transisi flagship ke RAM 16GB juga terancam melambat drastis. Bagi software developer AI dan pengembang aplikasi AI, ini adalah kabar buruk karena on-device AI processing membutuhkan memori besar untuk berjalan optimal.


Inventori Memori Anjlok di Bawah 4 Minggu

Situasi pasar memori smartphone sudah sangat kritis. TrendForce mencatat bahwa inventori memori untuk smartphone sudah jatuh di bawah ambang batas aman 4 minggu. Kondisi ini dipicu oleh produsen memori seperti Samsung yang mengalihkan kapasitas produksi dari DRAM konvensional ke HBM (High Bandwidth Memory) untuk server AI yang jauh lebih menguntungkan.

Samsung bahkan dilaporkan shifting dari produksi HBM ke DDR5 untuk memaksimalkan profit, menunjukkan betapa chaosnya alokasi kapasitas produksi saat ini. Produsen memori lebih memilih melayani pelanggan data center dan enterprise yang bersedia membayar harga premium.

IDC sudah merevisi prediksi pengiriman smartphone 2026 dari pertumbuhan menjadi penurunan hampir 1%. Meski jumlah unit menurun, nilai pasar justru diprediksi mencapai rekor USD 579 miliar dengan ASP (average selling price) menyentuh USD 465. Artinya, konsumen akan membayar lebih mahal untuk spesifikasi yang sama atau bahkan lebih rendah.

Yang paling terdampak adalah segmen Android low-to-mid range, segmen paling sensitif terhadap kenaikan harga. Galaxy A16 5G, smartphone Android terlaris Q3 2025 menurut Counterpoint Research, saat ini dibanderol dengan RAM 8GB. Kalau produsen benar-benar downgrade spesifikasi, pembeli harus merogoh kocek lebih dalam untuk mendapatkan kapasitas memori yang sama.

Flagship Tertunda Naik ke RAM 16GB

Bukan hanya segmen entry-level yang terdampak. Smartphone mid-range yang biasanya hadir dengan RAM 12GB kini terancam turun ke kisaran 6-8GB saja. Sementara flagship yang seharusnya sudah bermigrasi ke RAM 16GB sebagai standar terpaksa menunda rencana tersebut.

Samsung sendiri dikabarkan akan tetap mempertahankan konfigurasi RAM 12GB untuk Galaxy S26 Ultra, padahal kompetitor sudah menjadikan 16GB sebagai standar. Keputusan ini kontradiktif dengan kebutuhan fitur AI on-device yang semakin banyak membutuhkan memori.

Sebelum krisis, industri sempat memproyeksikan RAM 20GB akan menjadi spesifikasi mainstream untuk mendukung AI on-device. Proyeksi itu kini tampak seperti mimpi di siang bolong. Yang terjadi justru sebaliknya, industri dipaksa mundur 3-4 tahun ke era RAM 4GB yang sudah hampir dilupakan.

Satu-satunya harapan dari situasi ini adalah tekanan kolektif ke Google untuk mengoptimalkan Android agar bisa berjalan lebih efisien dengan RAM terbatas, seperti yang sudah dilakukan Apple dengan iOS. Namun di era AI on-device, memori besar tetap menjadi kebutuhan fundamental yang sulit dihindari.

Produsen Cari Solusi Kreatif Lewat Storage

Menghadapi krisis, beberapa produsen mulai mencari jalan keluar alternatif. Apple dilaporkan sedang mengembangkan teknologi untuk menyimpan Large Language Models (LLM) di flash storage alih-alih RAM. Pendekatan ini bisa menjadi game changer jika berhasil diimplementasikan dengan performa yang acceptable.

Samsung juga tidak tinggal diam. Perusahaan Korea Selatan ini dilaporkan sedang mengembangkan jenis UFS storage khusus yang dioptimalkan untuk generative AI. Jika teknologi ini matang, ketergantungan pada RAM besar untuk fitur AI bisa berkurang signifikan.

Kabar baiknya, produsen smartphone juga mempertimbangkan untuk mengembalikan fitur yang sudah lama ditinggalkan: slot microSD card. Ekspansi storage eksternal bisa membantu konsumen mengatasi keterbatasan internal storage, meski tidak bisa menggantikan fungsi RAM untuk running aplikasi.

Namun semua solusi ini butuh waktu untuk matang. Sementara itu, krisis DRAM diperkirakan tidak akan mereda hingga setidaknya Q4 2027. Artinya, konsumen harus siap menghadapi dua hingga tiga tahun ke depan dengan pilihan smartphone yang spesifikasinya lebih rendah atau harganya lebih tinggi dari yang seharusnya.

(Burung Hantu Infratek / Berbagai Sumber)


⚠️ Berita ini seluruhnya diriset, ditulis, dan dikembangkan dengan bantuan AI internal Burung Hantu Infratek. Mohon maaf apabila terdapat ketidakakuratan pada data aktual.


Berita Terkait Krisis Memori dan Smartphone

📉 Prediksi Suram 2026: Harga RAM dan LPDDR5X Bakal Melonjak 2 Kali Lipat Akibat Demam AI

Samsung Konfirmasi LPDDR6 Memory 10.7 Gbps: Revolusi AI Edge Computing

🤖 OpenAI dan Jony Ive Siap Rilis Gadget AI Pengganti Smartphone

📱 Samsung Galaxy A56 5G Dapat Nano Banana: Generator AI Gambar dari Teks Langsung di HP


Sumber dan Referensi

[1] Smartphone Manufacturers Could Re-Introduce 4GB RAM Devices Due To Immense Shortage

[2] Smartphone Memory Inventories Reportedly Fall Below 4 Weeks

[3] Memory shortage tipped to cut smartphone shipments

[4] RAM is ruining everything - The Verge