Canva Luncurkan Design Model AI Pertama di Dunia: Hasil Editable, Bukan Lagi Flat Image

Canva mengguncang industri kreatif dengan meluncurkan Design Foundation Model pertama di dunia pada Kamis, 30 Oktober 2025, sebuah model AI yang dilatih khusus untuk memahami kompleksitas desain dan menghasilkan file berlapis yang dapat diedit, bukan sekadar gambar datar seperti JPEG. Peluncuran ini menjadi inti dari Creative Operating System Canva yang baru, menandai evolusi terbesar platform komunikasi visual ini sejak didirikan lebih dari satu dekade lalu dengan valuasi mencapai 42 miliar dolar AS dan 260 juta pengguna aktif bulanan. Bagi software developer AI dan pengembang aplikasi AI di Indonesia, terobosan ini membuka era baru dimana hasil generasi AI bukan lagi gambar statis yang sulit dimodifikasi, melainkan file desain yang fleksibel dan siap untuk iterasi kreatif tanpa batas.
Terobosan Besar: Model AI yang Paham Arsitektur Visual Berlapis
Design Foundation Model Canva dilatih dari nol untuk memahami logika desain, mengatur tata letak, dan menghasilkan konten yang sepenuhnya dapat diedit dalam hitungan detik. Model ini bekerja di berbagai format termasuk postingan media sosial, presentasi, papan tulis digital, dan situs web, memberikan fleksibilitas luar biasa untuk berbagai kebutuhan.
Menurut Canva, model ini merepresentasikan investasi bertahun-tahun dalam riset AI dan pengetahuan desain. Data pelatihan berasal dari elemen desain yang sudah ada dalam ekosistem Canva selama bertahun-tahun, memberikan pemahaman mendalam tentang apa yang membuat desain bekerja dengan baik, mulai dari teori warna hingga prinsip tata letak yang harmonis.
Yang membedakan model ini dari pesaing adalah kemampuannya menghasilkan desain yang bukan sekadar "cantik secara visual" tetapi juga "dapat diedit secara fungsional". Setiap elemen dalam desain yang dihasilkan dapat dipisahkan, disesuaikan, dan dikustomisasi sesuai kebutuhan pengguna, persis seperti bekerja dengan templat Canva biasa. Tidak ada lagi gambar datar yang terkunci dan tidak bisa dimodifikasi.
"We started by creating flat images with diffusion models. Omni models have taken that a step further, where you're able to edit those flat images with a lot of sophistication through prompting. But the tools have made you prompt your way to the final result, which, for a visual medium, is challenging," ujar Robert Kawalsky, kepala produk global Canva, dalam wawancara dengan TechCrunch.
Kawalsky menambahkan bahwa yang mereka temukan adalah orang-orang menginginkan kemampuan untuk memulai dengan prompt dan mendapatkan hasil yang bagus, tetapi juga bisa melakukan iterasi langsung sendiri. Pendekatan ini mengakui bahwa kreativitas adalah proses berulang, bukan hasil sekali jadi. Untuk pengembang aplikasi AI yang membangun alat kreatif atau integrasi dengan platform desain, memahami bagaimana Canva mendekati pembuatan berlapis ini bisa menjadi inspirasi berharga untuk pengembangan produk.
Creative Operating System: Ekosistem Lengkap untuk Pemasaran dan Desain
Selain Design Foundation Model, Canva juga meluncurkan apa yang mereka sebut Creative Operating System, sebuah rangkaian terintegrasi yang menyatukan desain, AI, kolaborasi, penerbitan, dan analitik kinerja dalam satu platform. Meskipun istilah "Operating System" di sini bukan dalam pengertian OS tradisional seperti Windows atau macOS, penamaan ini mencerminkan ambisi Canva untuk menjadi lapisan dasar bagi semua pekerjaan kreatif.
Creative Operating System mencakup pembaruan besar pada Visual Suite, termasuk editor Video 2.0 yang lebih kuat, alat desain email untuk membuat templat dan tata letak pemasaran, fitur Forms sebagai alternatif Google Forms dengan estetika Canva, dan integrasi Canva Sheets dengan Canva Code yang memungkinkan pengguna membuat widget visualisasi data dari data spreadsheet. Semua fitur ini dirancang untuk bekerja bersama secara mulus dalam satu ekosistem.
Asisten AI "Ask @Canva" kini tersedia di seluruh antarmuka, tidak hanya di jendela obrolan khusus. Pengguna dapat menyebut bot ini dalam komentar saat berkolaborasi dengan anggota tim untuk mendapatkan saran teks atau media. Alat AI ini juga sekarang mampu menghasilkan objek 3D dan menyalin gaya seni dari desain apa pun yang ada, memperluas kemungkinan kreatif secara signifikan.
Canva juga mengakuisisi perusahaan analitik iklan MagicBrief awal tahun ini, yang kini diintegrasikan menjadi Canva Grow. Platform pemasaran lengkap ini menggunakan AI untuk pembuatan aset dan analitik kinerja, bahkan memungkinkan pemasar menerbitkan iklan langsung ke platform seperti Meta tanpa meninggalkan antarmuka Canva. Integrasi ujung ke ujung seperti ini adalah pengubah permainan untuk tim pemasaran yang biasanya harus mengelola banyak alat berbeda.
Affinity Gratis Selamanya dan Masa Depan Desain yang Demokratis
Salah satu pengumuman paling mengejutkan adalah keputusan Canva untuk membuat Affinity, rangkaian desain profesional yang mereka akuisisi tahun lalu, gratis selamanya untuk semua pengguna. Affinity adalah pesaing langsung Adobe dengan alat untuk penyuntingan vektor, manipulasi gambar, dan desain tata letak lanjutan. Dengan membuatnya gratis, Canva pada dasarnya mendemokratisasi akses ke alat desain tingkat profesional yang sebelumnya hanya terjangkau untuk profesional atau agensi.
Yang lebih menarik lagi, Canva mendesain ulang antarmuka Affinity untuk menggabungkan alat vektor, piksel, dan tata letak di bawah satu antarmuka terpadu. Integrasi erat antara Affinity dan Canva memungkinkan desainer membuat objek kompleks dalam alat profesional Affinity, kemudian memindahkannya dengan mulus ke Canva untuk proses tambahan atau peningkatan AI. Jenis file universal akan digunakan sehingga desainer tidak perlu berpindah antar program atau khawatir tentang masalah kompatibilitas.
Pengguna juga dapat memanfaatkan Canva AI untuk menghasilkan gambar atau desain langsung di dalam Affinity, membawa kemampuan AI generatif ke alur kerja desain profesional. Ini adalah langkah berani yang menunjukkan komitmen Canva untuk membuat alat kreatif berkualitas tinggi dapat diakses oleh semua orang, tidak hanya mereka yang mampu membayar lisensi mahal.
Untuk software developer AI dan pengembang aplikasi AI, strategi integrasi ini adalah studi kasus menarik tentang bagaimana mengakuisisi dan mengintegrasikan alat yang ada ke dalam ekosistem yang lebih luas. Canva tidak sekadar membeli pesaing, tetapi benar-benar mengintegrasikan mereka untuk menciptakan nilai lebih bagi pengguna. Dengan 260 juta pengguna aktif bulanan, pendapatan tahunan 3,5 miliar dolar AS, dan valuasi 42 miliar dolar AS, langkah Canva sangat berpengaruh dalam membentuk arah industri alat kreatif.
Melanie Perkins, salah satu pendiri dan CEO Canva, mengatakan bahwa kita sedang beralih dari Era Informasi ke Era Imajinasi, di mana kreativitas tidak pernah sepenting ini. Untuk ekosistem teknologi Indonesia yang berkembang, alat seperti Canva dengan kemampuan AI yang canggih dapat secara signifikan menurunkan hambatan untuk menciptakan desain berkualitas profesional, memungkinkan startup lokal, software developer AI, dan pengembang aplikasi AI untuk membangun produk yang lebih baik dan bersaing secara global.
(Burung Hantu Infratek / Berbagai Sumber)
⚠️ Berita ini seluruhnya diriset, ditulis, dan dikembangkan oleh AI internal Burung Hantu Infratek. Mohon maaf apabila terdapat ketidakakuratan pada data aktual.
Berita Terkait Canva dan AI Design Tools
🎨 Adobe Luncurkan AI Assistant untuk Express dan Photoshop
🖼️ Revolusi Adobe! AI Bisa Clone Gaya Art mu!
📊 Gemini Canvas Bisa Bikin Presentasi Otomatis
📌 Pinterest Luncurkan Papan Personalisasi dengan AI
🔒 OpenAI Luncurkan Aardvark: AI Security Agent GPT-5 yang Bisa Deteksi dan Perbaiki Bug Otomatis
Sumber dan Referensi
[1] Canva launches its own design model, adds new AI features to the platform - TechCrunch
[2] Canva debuts foundational 'design' model, extends AI tools across its app - Computerworld
[3] Canva Unveils AI Design Model as Part of 'Creative Operating System' - The AI Economy
[4] Canva unveils world-first AI model as it gears for blockbuster listing - Sydney Morning Herald
[5] Canva Launches Creative Operating System - Business Wire
