Trump Bersiap Luncurkan Strategi AI Baru Untuk Bersaing Dengan China

Trump Bersiap Luncurkan Strategi AI Baru Untuk Bersaing Dengan China

Pemerintahan Presiden Donald Trump akan mengumumkan cetak biru baru untuk pengembangan kecerdasan buatan (AI) pada 23 Juli 2025. Strategi ini bertujuan melonggarkan regulasi domestik sekaligus memperkuat posisi Amerika Serikat dalam persaingan teknologi dengan China.

Rencana yang akan diumumkan dalam acara bertajuk "Winning the AI Race" ini menandai perubahan signifikan dari kebijakan era Presiden Joe Biden yang menerapkan pendekatan lebih protektif terhadap teknologi AI.

Kebijakan baru ini akan mendorong ekspor teknologi AI Amerika Serikat ke luar negeri dan membatasi undang-undang di tingkat negara bagian yang dianggap menghambat perkembangan industri AI.

Persaingan Teknologi Amerika-China Memanas

Persaingan teknologi AI antara Amerika Serikat dan China semakin dipandang sebagai faktor penentu dalam peta geopolitik abad ke-21. Kedua negara adidaya ini telah mengalokasikan investasi besar-besaran untuk mengembangkan teknologi AI guna memperkuat posisi ekonomi dan militer mereka.

Pemerintahan Trump mengambil pendekatan yang berbeda dengan menghapus berbagai hambatan regulasi untuk mempercepat pengembangan AI. Langkah ini kontras dengan kebijakan Biden yang lebih menekankan pada pembatasan untuk mencegah penyalahgunaan teknologi oleh negara-negara seperti China.

Salah satu langkah konkret yang akan diambil adalah memotong pendanaan federal untuk proyek-proyek AI di negara bagian yang menerapkan regulasi terlalu ketat. Komisi Komunikasi Federal (FCC) juga akan diminta mengevaluasi apakah berbagai aturan AI di tingkat negara bagian bertentangan dengan kebijakan pemerintah pusat.

Trump telah mencabut berbagai kebijakan era Biden, termasuk perintah eksekutif yang membatasi ekspor chip AI dan aturan yang membatasi kapasitas komputasi AI yang boleh diimpor oleh negara tertentu. Langkah ini mencerminkan perubahan fundamental dalam pendekatan kebijakan teknologi Amerika Serikat.

Pada Mei 2025, Trump bahkan mengumumkan kesepakatan dengan Uni Emirat Arab yang memberikan akses lebih luas terhadap chip AI canggih dari Amerika Serikat. Sebelumnya, Uni Emirat Arab termasuk negara yang menghadapi pembatasan karena kekhawatiran teknologi tersebut bisa sampai ke China.

Fokus pada Pertumbuhan Industri Teknologi

Acara peluncuran rencana ini akan dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi pemerintahan Trump, termasuk Menteri Luar Negeri Marco Rubio dan Penasihat Ekonomi Nasional Kevin Hassett. David Sacks, Kepala Kebijakan AI dan Kripto di Gedung Putih, akan menjadi salah satu pembicara utama bersama rekan-rekannya dari podcast All-In.

Kelompok Hill and Valley Forum, sebuah forum informal yang terdiri dari para pemikir dan pemodal ventura yang membantu merancang kebijakan AI Trump selama masa kampanye, akan menjadi tuan rumah acara tersebut. Forum ini dikenal memiliki pengaruh kuat dalam penyusunan berbagai kebijakan teknologi pemerintahan Trump.

Dalam beberapa minggu mendatang, Trump diperkirakan akan mengambil langkah-langkah tambahan untuk mendukung industri teknologi dalam memenuhi kebutuhan pasokan listrik mereka. Kebutuhan ini semakin mendesak seiring dengan pesatnya perkembangan pusat data AI yang dikenal sangat boros energi.

Data terbaru menunjukkan bahwa permintaan listrik di Amerika Serikat telah mencapai rekor tertinggi tahun ini, mengakhiri periode stagnasi yang berlangsung hampir dua dekade. Lonjakan kebutuhan ini terutama didorong oleh meluasnya pembangunan pusat data untuk keperluan AI dan komputasi awan di berbagai penjuru negara.

Para analis teknologi memperkirakan kebijakan baru ini akan mendapatkan dukungan luas dari kalangan industri teknologi, meskipun mungkin menuai kritik dari pihak yang mengkhawatirkan dampak keamanan nasional akibat melonggarnya berbagai pembatasan ekspor teknologi sensitif.

Implikasi Jangka Panjang Kebijakan AI Trump

Langkah-langkah yang diambil pemerintahan Trump merupakan bagian dari strategi besar untuk mempertahankan dominasi Amerika Serikat dalam penguasaan teknologi AI di tingkat global. Dengan mengurangi hambatan regulasi dan memperluas pasar ekspor, pemerintahan Trump berharap dapat memacu inovasi dan pengembangan AI dalam negeri.

Pendekatan Trump yang lebih agresif dalam mempromosikan teknologi AI mencerminkan kesadaran bahwa siapa yang menguasai teknologi ini akan memiliki keunggulan strategis dalam ekonomi dan politik global pada dekade-dekade mendatang.

Namun, perubahan haluan kebijakan ini juga membawa risiko tersendiri, terutama terkait dengan penyebaran teknologi canggih ke negara-negara yang mungkin menggunakannya untuk tujuan yang bertentangan dengan kepentingan Amerika Serikat jangka panjang.

(Burung Hantu Infratek / Berbagai Sumber)