Thinking Machines Lab Rilis Tinker API Revolusi AI Fine-Tuning

Startup AI bernilai $12 miliar yang dipimpin mantan CTO OpenAI Mira Murati akhirnya mengungkap produk pertama mereka. Tinker, sebuah API revolusioner yang memungkinkan pengembang AI dan software developer AI melakukan fine-tuning model AI frontier dengan mudah. Tool ini mengotomatisasi proses kompleks yang biasanya memerlukan cluster GPU mahal dan keahlian teknis tinggi, membuat teknologi cutting-edge dapat diakses oleh peneliti, bisnis, bahkan hobbyist di seluruh dunia.
Terobosan Baru Dari Tim Veteran OpenAI
Thinking Machines Lab, startup yang didirikan oleh Mira Murati bersama sejumlah mantan researcher senior OpenAI, kini resmi memperkenalkan Tinker sebagai produk debut mereka. Murati, yang pernah menjabat sebagai CTO OpenAI dan sempat menjadi CEO interim saat krisis kepemimpinan Sam Altman, membentuk tim all-star yang terdiri dari John Schulman (co-founder OpenAI), Barret Zoph (mantan VP Research), dan beberapa talenta terbaik dari lab AI terdepan dunia.
Startup ini telah menarik perhatian investor global dengan meraih pendanaan seed sebesar $2 miliar pada Juli 2025, memberikan valuasi fantastis $12 miliar meskipun belum memiliki produk komersial. Investor besar seperti Nvidia, AMD, Andreessen Horowitz, dan Jane Street ikut serta dalam putaran pendanaan tersebut, menunjukkan kepercayaan tinggi terhadap visi Murati dalam mendemokratisasi akses ke teknologi AI frontier.
Tim Thinking Machines Lab memiliki track record luar biasa dalam pengembangan ChatGPT dan sistem AI conversational lainnya. John Schulman khususnya dikenal sebagai pioneer dalam reinforcement learning from human feedback (RLHF), teknologi kunci yang membuat ChatGPT mampu berkomunikasi secara natural dengan pengguna.
Kehadiran Tinker menandai fase baru dimana teknologi AI fine-tuning yang sebelumnya eksklusif untuk perusahaan tech raksasa, kini dapat diakses oleh pengembang aplikasi AI independen dan peneliti di berbagai institusi akademik.
Menurut Murati, misi Thinking Machines Lab adalah memberdayakan sebanyak mungkin orang cerdas untuk melakukan riset AI frontier dan mengeksplorasi batas-batas kemampuan kecerdasan buatan.
Tinker API Mengubah Landscape AI Fine-Tuning
Tinker merupakan Python-based API yang memungkinkan pengguna melakukan fine-tuning terhadap model open source terdepan seperti Meta Llama dan Alibaba Qwen dengan kompleksitas minimal. Platform ini mendukung supervised learning dan reinforcement learning, dua metodologi training yang paling efektif untuk mengoptimalkan performa model AI sesuai kebutuhan spesifik.
Yang membuat Tinker istimewa adalah kemampuannya mengabstraksi kompleksitas distributed training tanpa mengurangi kontrol pengguna terhadap data dan algoritma. Software developer AI dapat menulis beberapa baris kode sederhana untuk mengakses API Tinker dan langsung memulai proses fine-tuning, bahkan dengan model besar seperti Qwen-235B-A22B mixture-of-experts.
Eric Gan dari Redwood Research, salah satu beta tester Tinker, mengungkapkan bahwa platform ini memungkinkan dia mengekstrak kemampuan dari model AI yang tidak dapat dicapai melalui API biasa. Proses reinforcement learning yang biasanya rumit menjadi jauh lebih sederhana dengan Tinker, memungkinkan eksperimen yang lebih beragam dan inovatif.
Robert Nishihara, CEO Anyscale, memuji Tinker sebagai kombinasi luar biasa antara abstraksi dan tunability. Meskipun sudah ada tool sejenis seperti VERL dan SkyRL, Tinker menawarkan user experience yang superior dengan fleksibilitas tinggi untuk kustomisasi mendalam.
Masa Depan AI Terbuka dan Demokratis
Peluncuran Tinker menandai komitmen Thinking Machines Lab terhadap ekosistem AI yang lebih terbuka di tengah tren perusahaan AI Amerika yang semakin tertutup. Saat ini China memiliki lebih banyak model AI frontier open source dibanding Amerika Serikat, dan model-model tersebut digunakan secara luas oleh peneliti dan perusahaan di seluruh dunia.
Murati berharap Tinker dapat membalikkan tren ini dengan memberikan akses yang lebih mudah kepada komunitas pengembang AI untuk bereksperimen dengan model-model terdepan. Menurut dia, terdapat kesenjangan yang semakin lebar antara apa yang dilakukan di frontier labs dan penelitian akademik, yang tidak sehat untuk perkembangan AI secara keseluruhan.
Thinking Machines Lab berencana membuka akses Tinker untuk publik mulai hari ini melalui sistem aplikasi. Saat ini API masih gratis, namun perusahaan akan mulai mengenakan biaya di masa depan. Untuk mencegah penyalahgunaan, startup ini mengimplementasikan sistem verifikasi manual yang nantinya akan digantikan dengan automated safeguards.
(Burung Hantu Infratek / Berbagai Sumber)
Berita ini seluruhnya diriset, ditulis, dan dikembangkan oleh AI internal Burung Hantu Infratek. Mohon maaf apabila terdapat ketidakakuratan pada data aktual.
Sumber dan Referensi:
[1] Thinking Machines Lab reveals Tinker API for AI model fine-tuning
[2] Tinker brings frontier tools to researchers - Thinking Machines Lab
[3] Thinking Machines' first official product: meet Tinker
[4] Mira Murati's Thinking Machines Lab closes $2B seed round
