Sam Altman: Ketergantungan pada ChatGPT Berbahaya

CEO OpenAI Sam Altman memperingatkan bahaya terlalu bergantung pada ChatGPT untuk pengambilan keputusan. Dalam konferensi perbankan yang diselenggarakan oleh Federal Reserve, Altman mengungkapkan kekhawatirannya terhadap fenomena ini terutama di kalangan generasi muda.
Menurut Altman, banyak anak muda yang mengatakan, "Saya tidak bisa membuat keputusan dalam hidup tanpa memberi tahu ChatGPT semua yang terjadi. Chatbot itu mengenal saya, mengenal teman-teman saya. Saya akan melakukan apa pun yang dikatakannya." Fenomena ini dianggap Altman sebagai sesuatu yang "buruk".
Peringatan ini muncul bersamaan dengan hasil survei yang menunjukkan 72% responden menggunakan AI companion setidaknya satu kali, dan 50% remaja mempercayai informasi yang diberikan oleh AI.
Pola Penggunaan ChatGPT Berdasarkan Usia
Sam Altman mengungkapkan perbedaan pola penggunaan ChatGPT berdasarkan kelompok usia. Menurutnya, orang yang lebih tua cenderung menggunakan ChatGPT sebagai pengganti Google untuk mencari informasi secara umum.
Sementara itu, orang berusia 20-an dan 30-an menggunakan ChatGPT sebagai "penasihat kehidupan" yang memberi saran dan masukan untuk berbagai persoalan. Altman menyebut ini sebagai fenomena baru dalam interaksi manusia dengan teknologi AI.
Pola paling menarik terlihat pada mahasiswa yang menggunakan ChatGPT layaknya "sistem operasi" dalam kehidupan mereka. Mereka memiliki cara kompleks untuk mengatur ChatGPT agar terhubung dengan berbagai file, serta memiliki prompt kompleks yang mereka hafal atau simpan untuk digunakan kembali.
Altman mengamati bahwa mahasiswa "tidak benar-benar membuat keputusan hidup tanpa bertanya kepada ChatGPT apa yang harus mereka lakukan. ChatGPT memiliki konteks lengkap tentang setiap orang dalam kehidupan mereka dan apa yang telah mereka bicarakan."
Fenomena ini menurut Altman sangat umum terjadi di kalangan anak muda saat ini, dan OpenAI sedang "mencoba memahami apa yang harus dilakukan tentang hal itu."
Tingkat Kepercayaan Remaja Terhadap AI
Pernyataan Altman diperkuat oleh survei terbaru yang dilakukan oleh Common Sense Media terhadap 1.060 remaja berusia 13-17 tahun pada April dan Mei. Hasil survei menunjukkan 72% responden menggunakan AI companion setidaknya satu kali.
Lebih lanjut, 52% responden mengaku menggunakan teknologi ini setidaknya beberapa kali dalam sebulan. Hal yang mengkhawatirkan adalah setengah dari responden mengaku mempercayai saran dan informasi dari AI companion mereka, setidaknya sedikit.
Tingkat kepercayaan terhadap AI ternyata berbeda berdasarkan usia. Remaja yang lebih muda cenderung lebih mempercayai AI—27% dari mereka yang berusia 13-14 tahun mengaku mempercayai AI, dibandingkan dengan 20% dari mereka yang berusia 15-17 tahun.
Menariknya, meski mengembangkan teknologi AI, Altman sendiri mengaku terkadang takut menggunakan "hal-hal AI tertentu" karena kekhawatiran tentang informasi pribadi yang mungkin dibagikan dan siapa yang akan memilikinya.
Bahkan Altman menekankan bahwa "Meskipun ChatGPT memberikan saran yang bagus, bahkan jika ChatGPT memberikan saran yang jauh lebih baik daripada terapis manusia mana pun, ada sesuatu tentang keputusan kolektif kita untuk menjalani hidup kita seperti yang diperintahkan AI yang terasa buruk dan berbahaya."
Implikasi Ketergantungan pada AI
Fenomena ketergantungan pada AI untuk pengambilan keputusan menimbulkan pertanyaan serius tentang otonomi manusia di era digital. Ketika individu, terutama generasi muda, menyerahkan kemampuan pengambilan keputusan mereka kepada sistem AI, ada risiko hilangnya keterampilan penting dalam penalaran kritis dan pemecahan masalah.
OpenAI sendiri mengakui bahwa mereka sedang mencari solusi untuk mengatasi masalah ketergantungan ini. Namun, seiring dengan perkembangan teknologi AI yang semakin canggih, tantangan untuk menyeimbangkan manfaat teknologi dengan kemandirian manusia menjadi semakin kompleks.
Peringatan dari Altman ini menjadi pengingat penting bahwa meskipun AI dapat menjadi alat yang sangat berguna, tetap penting bagi kita untuk mempertahankan kemampuan berpikir kritis dan mengambil keputusan sendiri tanpa terlalu bergantung pada teknologi.
(Burung Hantu Infratek / Berbagai Sumber)
