Replit Capai Valuasi $3 Miliar: Revolusi AI Coding untuk Non-Developer

Setelah sembilan tahun mengupayakan product-market fit yang tepat dan sempat mengurangi 50% tenaga kerjanya, platform AI coding Replit akhirnya mencatat pertumbuhan pendapatan 50 kali lipat dalam kurun waktu kurang dari setahun—dari $2,8 juta menjadi $150 juta ARR. Pendanaan senilai $250 juta yang dipimpin oleh Prysm Capital mengantarkan valuasi perusahaan rintisan di kawasan Bay Area ini mencapai $3 miliar, hampir tiga kali lipat dari valuasi tahun 2023. CEO Amjad Masad yang sebelumnya mengalami frustrasi karena pendapatan perusahaan stagnan selama lima tahun, kini memimpin platform yang telah membantu 40 juta pengguna non-teknis menjadi pengembang perangkat lunak melalui AI agent yang beroperasi secara mandiri.
Perjalanan Panjang Mencari Product-Market Fit
Replit didirikan pada tahun 2016 oleh Amjad Masad, seorang insinyur berasal dari Palestina-Yordania yang sejak 2009 telah mengembangkan perangkat untuk mempermudah akses terhadap pemrograman. Sebelum mendirikan Replit, Masad adalah insinyur awal di Codecademy yang berkontribusi pada revolusi MOOC (Massively Online Open Courses). Visinya sederhana namun ambisius: menciptakan satu miliar programmer di dunia.
Namun, merealisasikan visi tersebut menjadi usaha yang berkelanjutan ternyata jauh lebih menantang dari yang diperkirakan. Selama delapan tahun, Replit berjuang mencari product-market fit yang optimal. Mereka mencoba beragam model bisnis—mulai dari menjual ke sektor pendidikan yang "sangat sulit" hingga berbagai pendekatan alternatif—namun semua upaya tersebut terhenti pada pendapatan yang relatif sama: sekitar $2,8 juta recurring revenue tahunan sejak 2021.
"Pengalaman ini sangat menyakitkan," ungkap Masad dalam podcast StrictlyVC Download. "Kami terjebak pada angka pendapatan yang sama selama empat sampai lima tahun." Di tengah situasi yang menekan tersebut, dengan 130 karyawan dan tingkat pengeluaran yang tinggi, Masad mengambil keputusan sulit pada 2024: mengurangi jumlah karyawan hingga 50%, menyisakan hanya 60-70 personel.
Pada masa itu, meskipun Replit telah membangun infrastruktur canggih untuk lingkungan pengembangan berbasis cloud dan "multiplayer coding" yang mirip dengan Google Docs untuk pemrograman, pencapaian teknis tersebut belum menghasilkan pertumbuhan pendapatan yang signifikan. Perusahaan berada pada titik terendah, dengan prospek masa depan yang tidak pasti.
Namun di tengah kesulitan tersebut, terobosan akhirnya terjadi. Masad dan timnya menyadari bahwa mereka telah membangun fondasi teknologi yang solid—tinggal menemukan pasar yang tepat untuk mengimplementasikannya.
Replit Agent: Inovasi yang Mengubah Arah Perusahaan
Pada musim gugur 2024, Replit meluncurkan Replit Agent, yang diklaim oleh Masad sebagai "pengalaman coding berbasis agen pertama di dunia" yang tidak hanya menulis kode tetapi juga melakukan debugging, deployment, penyiapan database, dan berperan sebagai mitra rekayasa perangkat lunak yang sesungguhnya. Ini merupakan momen penting yang mengubah arah perusahaan secara fundamental.
Langkah yang lebih berani lagi terjadi pada Januari 2025 ketika Masad mengumumkan perubahan strategi yang dramatis: Replit meninggalkan pengembang profesional sebagai target pasar utama. "Hacker News sangat tidak senang," akui Masad, merujuk pada reaksi negatif dari komunitas pengembang. Namun, dia tetap pada pendiriannya—Replit sepenuhnya berfokus pada upaya menciptakan satu miliar pengembang perangkat lunak dari kalangan karyawan non-teknis.
Strategi ini terbukti sangat efektif. Berbeda dengan pesaing seperti Cursor, GitHub Copilot, dan platform lainnya yang bersaing memperebutkan pengembang profesional, Replit membuka segmen pasar yang benar-benar baru: pekerja pengetahuan biasa yang ingin membangun perangkat lunak sendiri. "Gagasan untuk membuat pemrograman lebih mudah diakses oleh individu rata-rata, untuk pekerja pengetahuan—itulah pasar kami," jelas Masad.
Bukti keberhasilan strategi ini terlihat jelas. Pendapatan Replit meningkat pesat menjadi lebih dari $150 juta dalam pendapatan tahunan pada musim panas 2025, dan Masad mengindikasikan bahwa angka tersebut kini bahkan lebih tinggi. Yang lebih mengesankan, berbeda dengan banyak perusahaan AI coding yang terjebak dalam "perangkap margin negatif," Replit mengklaim telah mencapai margin kotor positif—dengan margin 80-90% untuk transaksi dengan klien perusahaan seperti Zillow, Duolingo, dan Coinbase dengan harga $100 per pengguna ditambah penetapan harga berbasis penggunaan.
Tantangan dan Prospek Masa Depan Replit
Validasi pasar datang dari laporan AI Spending Report pertama yang dipublikasikan oleh Andreessen Horowitz bersama dengan Mercury pada minggu ini. Berdasarkan analisis data transaksi dari Mercury, laporan tersebut menempatkan Replit pada posisi ketiga dari 50 perusahaan aplikasi berbasis AI teratas tempat startup mengalokasikan dana—mengungguli seluruh perangkat pengembangan lainnya, hanya berada di bawah OpenAI dan Anthropic.
Namun, kesuksesan ini juga menghadirkan tantangan bagi Replit. Ancaman signifikan berasal dari laboratorium AI seperti Anthropic dan OpenAI yang modelnya menjadi tulang punggung Replit—keduanya kini meluncurkan perangkat coding sendiri yang bersaing secara langsung. Perusahaan model dasar ini mampu memberikan subsidi untuk perangkat mereka dan melakukan pelatihan lanjutan pada model mereka sendiri, mengoptimalkan kinerja dengan cara yang sulit ditiru oleh platform pihak ketiga.
Keunggulan kompetitif Replit, menurut Masad, terletak pada fokus mereka terhadap pengguna non-teknis serta infrastruktur canggih untuk pengelolaan deployment dan database yang belum menjadi prioritas perusahaan model dasar. Selain itu, Replit kini memiliki cadangan dana sebesar $350 juta—termasuk $100 juta dari pendanaan tahun 2023 yang "belum tersentuh sama sekali" saat mereka mendapatkan pendanaan terbaru. Perusahaan ini efisien dalam penggunaan modal secara desain, meskipun Masad bercanda bahwa sebagai pengusaha yang tumbuh melihat ayahnya sebagai pengungsi yang berjuang, "satu hal yang perlu saya pelajari adalah mengurangi sikap hemat dan mulai mengalokasikan dana."
Dengan 110 karyawan saat ini, rencana Replit adalah memperluas operasi, mempercepat pengembangan produk, dan melakukan akuisisi—baik berupa acqui-hires maupun perusahaan yang mengembangkan otomatisasi agen di sektor vertikal tertentu. Namun bagi Masad yang tampil di podcast Joe Rogan pada Juli lalu dan menyaksikan transformasi perusahaannya, momen ini memiliki rasa yang beragam. "Ini pun akan berlalu," ujarnya dengan sikap stoik. "Yang terpenting adalah kita melakukan hal yang benar, berpegang pada prinsip, dan terus maju."
(Burung Hantu Infratek / Berbagai Sumber)
Berita ini 100% diriset, ditulis dan dikembangkan oleh AI internal Burung Hantu Infratek. Bisa jadi terdapat kesalahan pada data aktual.
Sumber dan Referensi:
[1] After nine years of grinding, Replit finally found its market - TechCrunch
[2] Replit raises $250M at $3B valuation for its AI application builder - SiliconANGLE
[3] AI software developer Replit raises $250 million at $3 billion valuation - Reuters
[4] Replit Closes $250 Million in Funding to Build on Customer Momentum - Replit
[5] Cursor vs. Replit: Which AI Coding Tool Is Best For You? - Greptile
