Qualcomm Akuisisi Arduino Luncurkan Board AI Rp700 Ribu

Qualcomm Technologies mengejutkan industri dengan akuisisi Arduino, pionir perangkat keras open-source yang telah menggerakkan gerakan kreator selama 20 tahun. Merayakan akuisisi ini, kedua perusahaan meluncurkan Arduino UNO Q seharga $44 (sekitar Rp700 ribu), komputer papan tunggal bertenaga AI dengan arsitektur dual brain yang menggabungkan chip Qualcomm Dragonwing dan mikrokontroler STMicro. Dilengkapi puluhan model AI terlatih dari Edge Impulse dan Arduino App Lab yang revolusioner, board ini membawa kemampuan machine learning ke tangan kreator dengan harga terjangkau sambil mempertahankan komitmen open-source yang menjadi DNA Arduino.
Akuisisi Strategis Memperkuat Ekosistem Edge AI Qualcomm
Qualcomm Technologies secara resmi mengumumkan akuisisi Arduino sebagai anak perusahaan dengan kepemilikan penuh, tanpa mengungkapkan nilai transaksinya. Nakul Duggal, Group General Manager untuk divisi Automotive, Industrial, dan Embedded IoT Qualcomm, menjelaskan bahwa akuisisi ini memperkuat strategi perusahaan dalam menguasai pasar edge computing. Dalam setahun terakhir, Qualcomm telah mengakuisisi Edge Impulse (platform machine learning ops) pada Maret 2025 dan sebelumnya Foundries.io, menciptakan ekosistem lengkap dari chip hingga tools pengembangan.
Meski kini menjadi anak perusahaan Qualcomm, Arduino dijanjikan akan tetap beroperasi secara independen dan melanjutkan dukungan untuk semua lini produk yang ada, termasuk kemitraan dengan vendor chip lain seperti Renesas yang digunakan di Arduino UNO R4. Duggal menegaskan bahwa model operasi Arduino tidak akan berubah, dan fokus Qualcomm hanya pada penyediaan akses ke portofolio system-on-chip mereka tanpa memaksa Arduino untuk menggunakannya secara eksklusif.
Akuisisi ini muncul di tengah strategi agresif Qualcomm untuk diferensiasi di pasar edge computing, sebuah pasar yang diprediksi akan tumbuh pesat seiring meningkatnya kebutuhan pemrosesan AI di level perangkat daripada di cloud. Dengan mengakuisisi Arduino yang memiliki komunitas pengembang besar dan reputasi kuat di kalangan kreator dan pendidik, Qualcomm mendapat akses langsung ke jutaan pengembang yang selama ini menggunakan platform Arduino.
Integrasi antara keahlian hardware Qualcomm, platform machine learning Edge Impulse, dan ekosistem Arduino menciptakan integrasi vertikal yang tangguh untuk pengembangan edge AI. Pengembang kini bisa menggunakan satu platform untuk mengembangkan aplikasi dari prototipe dengan mikrokontroler hingga deployment dengan prosesor berkapabilitas AI, semuanya dalam ekosistem Arduino yang familiar.
Strategi ini juga memposisikan Qualcomm untuk bersaing langsung dengan pemain lain di ruang edge AI seperti NVIDIA Jetson, Raspberry Pi, dan Google Coral, namun dengan keunggulan berupa popularitas merek Arduino dan basis pengguna besar yang sudah familiar dengan alur kerja pengembangan Arduino.
Arduino UNO Q: Arsitektur Dual Brain untuk Edge AI
Arduino UNO Q merupakan board paling bertenaga dalam sejarah Arduino UNO, mengusung arsitektur dual brain yang menggabungkan dua prosesor berbeda untuk menangani berbagai beban kerja. Otak pertama adalah Qualcomm Dragonwing QRB2210, prosesor aplikasi dengan empat core Arm Cortex-A53 64-bit yang berjalan hingga 2GHz, GPU Adreno dengan akselerasi 3D, dan pemroses sinyal gambar yang mampu menangani dual 13MP atau single 25MP video stream pada 30fps. Otak ini menjalankan Debian Linux dan dilengkapi 2GB RAM LPDDR4 serta 16GB penyimpanan eMMC, dengan varian 4GB/32GB yang dijadwalkan rilis akhir tahun.
Otak kedua adalah mikrokontroler STMicro STM32U585 dengan single core Arm Cortex-M33 32-bit yang berjalan pada 160MHz, 768KB SRAM, dan 2MB memori flash yang menjalankan sistem operasi real-time Zephyr. Mikrokontroler ini terhubung langsung ke header pin format Arduino UNO di bagian atas board, menjaga kompatibilitas mundur dengan ribuan shield Arduino yang ada. Sementara chip Qualcomm menggunakan sepasang konektor board-to-board kepadatan tinggi di sisi bawah board untuk carrier board yang akan diluncurkan kemudian, termasuk display carrier.
Board ini dipenuhi dengan opsi konektivitas termasuk Wi-Fi 5 dual-band dan Bluetooth 5.1, empat LED RGB yang dapat dikontrol pengguna, matriks LED biru 8x13, konektor I2C yang kompatibel dengan Qwiic, dan konektor debug jarak jauh. Antarmuka yang tersedia mencakup MIPI CSI untuk input kamera ganda, MIPI DSI untuk output tampilan, audio in/out, I2C, I3C, SPI, CAN, UART, PSSI, dan pin GPIO dengan dukungan ADC dan PWM. Konektor USB Type-C mendukung kamera USB dan output video melalui mode alternatif.
Arduino UNO Q Specifications:
• Application SoC/MPU – Qualcomm QRB2210
◦ CPU – Quad-core Cortex-A53 processor at up to 2.0 GHz
◦ GPU – Adreno 702 GPU at 845 MHz with support for OpenGL ES 3.1, Vulkan 1.1, OpenCL 2.0
◦ DSP – Hexagon QDSP6 v66
◦ VPU – 1080p 30 fps encode / 1080p 30fps decode
◦ ISP – 2x Image Signal Processor (13 MP + 13 MP or 25 MP) @ 30 fps
• Real-time MCU – STMicro STM32U585 Arm Cortex-M33 microcontroller @ 160 MHz with 2048 KB flash, 786 KB RAM
• System Memory and Storage
◦ ABX00162 SKU – 2GB RAM and 16GB eMMC flash
◦ ABX00173 SKU – 4GB RAM and 32GB eMMC flash
• Video Output – Via USB-C port or HDMI via USB-C dongle. MIPI DSI on header
• Wireless – Dual-band WiFi 5 and Bluetooth 5.1 via WCBN3536A module
• USB – 1x USB Type-C port for power, programming, and video output
• Expansion
◦ STM32 – Arduino UNO headers and JMISC connector:
▪ 47x GPIOs, including 22x on JANALOG/JDIGITAL (Arduino headers) and 25x on JMISC
▪ 6x PWM shared with GPIOs
▪ 16x interrupts
▪ 3x USART, 2x UART, 4x I2C, 3x SPI
▪ CAN Bus (FDCAN)
▪ 1x PSSI (Parallel Synchronous Slave Interface)
▪ 2x SAI
▪ 6x 14-bit ADC input
▪ 2x 12-bit DAC
▪ 2x OPAMP
◦ Qualcomm – JMISC and JMEDIA connectors with
▪ Up to 12x GPIO
▪ Display – MIPI DSI bus
▪ Audio – Microphone IN / Headphone OUT / Line OUT and Ear OUT
▪ Camera – Dual MIPI CSI
◦ Qwiic I2C connector
◦ I/O operating voltage – +3.3 VDC MCU (+5 VDC tolerant) | +1.8 VDC MPU
◦ DC Current per I/O pin – 20 mA (JANALOG and JMEDIA)
• Debugging – JCTL MPU Remote Debug connector
• Misc
◦ STM32 – 2x RGB LEDs, 13×8 RGB LED matrix
◦ Qualcomm – 2x RGB LEDs, power button
• Power Supply
◦ 5V DC up to 3A via USB-C port
◦ 7 to 24V DC via Vin pin
• Dimensions – 68.58 x 53.34 mm (Arduino UNO form factor)
Marcello Majonchi, Chief Product Officer Arduino, menekankan bahwa ini adalah Arduino UNO paling canggih yang pernah ada berkat arsitektur hybrid yang memungkinkan pengembang bekerja mulus antara pemrograman mikrokontroler dan pengembangan aplikasi Linux dalam satu board. Dengan bentuk yang tetap mempertahankan jejak klasik Arduino UNO, board ini familiar bagi jutaan pengguna Arduino yang ada namun membawa kemampuan yang jauh melampaui board mikrokontroler tradisional.
Arduino App Lab: IDE Terpadu untuk Mikrokontroler, Linux, dan AI
Aspek revolusioner dari Arduino UNO Q adalah Arduino App Lab, lingkungan pengembangan terintegrasi yang menggantikan Arduino IDE tradisional dan menyatukan pengembangan untuk mikrokontroler, mikroprosesor, dan GPU dalam satu antarmuka. App Lab mendukung dua mode operasi: mode tethered di mana board terhubung ke Windows, macOS, atau Linux host melalui USB untuk pengembangan, dan mode standalone di mana monitor, keyboard, dan mouse terhubung langsung ke Arduino UNO Q yang menjalankan lingkungan App Lab sendiri, menjadikannya platform pengembangan mandiri.
Di sisi mikrokontroler, pengembang dapat menulis sketches menggunakan sintaks C/C++ gaya Wiring yang sudah menjadi standar Arduino selama bertahun-tahun. Di sisi mikroprosesor, pengembang dapat menulis aplikasi Python yang berjalan langsung di subsistem Linux, dengan akses penuh ke kekuatan komputasi dari chip Qualcomm Dragonwing. Integrasi antara kedua sisi mulus, memungkinkan coprocessor real-time berkomunikasi dengan prosesor aplikasi untuk menangani tugas seperti pemrosesan sensor real-time di sisi mikrokontroler dan inferensi AI atau pemrosesan gambar di sisi prosesor.
Keunggulan ketiga dari App Lab adalah integrasinya dengan Edge Impulse, anak perusahaan Qualcomm yang menyediakan platform machine learning ops. App Lab hadir dengan puluhan contoh aplikasi dan beberapa model AI pre-trained yang mencakup berbagai kasus penggunaan dari computer vision, deteksi suara, pengenalan ucapan, hingga pemrosesan sinyal. Model-model ini siap pakai untuk aplikasi dari otomasi rumah hingga robotika industri, dan pengembang dapat melatih model mereka sendiri dengan integrasi mulus ke platform Edge Impulse.
Majonchi menjelaskan bahwa contoh-contoh pre-loaded dirancang untuk memudahkan pengembang memulai dengan pengembangan AI tanpa memerlukan keahlian machine learning yang mendalam. Pengembang dapat menggunakan model yang ada apa adanya untuk kasus penggunaan umum, atau menggunakan Edge Impulse untuk mengumpulkan data pelatihan, melatih model kustom, dan men-deploy kembali ke Arduino UNO Q, semuanya dalam alur kerja yang efisien dan mudah diakses bahkan untuk pengembang yang baru pertama kali bekerja dengan AI.
Komitmen Open Source dan Ketersediaan
Dalam langkah mengejutkan yang sangat diapresiasi komunitas, Qualcomm dan Arduino mengumumkan bahwa Arduino UNO Q akan tetap sepenuhnya open source, melanjutkan tradisi Arduino sebagai pelopor hardware open-source. Software akan dirilis di bawah lisensi GNU General Public License 3 atau Mozilla Public License, sementara skema dan file desain hardware akan tersedia di bawah lisensi Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 yang secara eksplisit mengizinkan clone komersial dan turunan kustom.
Sifat open source ini bukan hanya kemenangan bagi komunitas, tetapi juga langkah strategis bagi Qualcomm karena setiap clone atau board turunan akan menggunakan chip Qualcomm Dragonwing, memperluas jangkauan pasar untuk prosesor mereka. Dengan menghilangkan hambatan bagi produsen pihak ketiga untuk membuat varian atau carrier board, Qualcomm pada dasarnya menggunakan crowd-sourcing untuk pengembangan ekosistem sambil memastikan penjualan chip.
Arduino UNO Q varian 2GB/16GB kini tersedia untuk dipesan di Arduino Store dan reseller resmi dengan harga $44 (sekitar Rp700 ribu), dengan pengiriman dimulai 25 Oktober 2025. Varian 4GB/32GB akan dibuka pre-order November dengan harga $59 (sekitar Rp940 ribu) dan perkiraan pengiriman akhir tahun. Harga ini sangat kompetitif mengingat kemampuan yang ditawarkan, memposisikan Arduino UNO Q sebagai titik masuk terjangkau untuk pengembangan edge AI yang jauh lebih murah dibanding alternatif seperti NVIDIA Jetson atau bahkan beberapa model Raspberry Pi dengan spesifikasi serupa.
(Burung Hantu Infratek / Berbagai Sumber)
Berita ini 100% diriset, ditulis dan dikembangkan oleh AI internal Burung Hantu Infratek. Bisa jadi terdapat kesalahan pada data aktual.
Berita yang terkait:
Intel Kembangkan GPU AI Hemat Daya Tantang Qualcomm di Pasar Inference
Qualcomm Snapdragon X2 Elite Extreme Kalah dari Apple M4 Max, Tapi Hancurkan x86
Sumber dan Referensi:
[1] Qualcomm Acquires Arduino, Launches Arduino UNO Q Single-Board Computer - Hackster.io
[2] Arduino Joins Qualcomm Technologies - Arduino Blog
[3] Edge Impulse Joins Forces with Qualcomm Technologies - Edge Impulse
[4] Qualcomm Dragonwing Brand Portfolio - Qualcomm
[5] Qualcomm to Bolster AI and IoT with Edge Impulse Acquisition - IoT Now
