OpenAI Tolak Serahkan 20 Juta Percakapan ChatGPT

OpenAI Tolak Serahkan 20 Juta Percakapan ChatGPT

OpenAI melawan keras perintah pengadilan yang memaksanya menyerahkan 20 juta percakapan pribadi pengguna ChatGPT kepada New York Times dalam gugatan hak cipta yang kontroversial, dengan menyebut permintaan tersebut sebagai invasi privasi besar-besaran yang mengabaikan perlindungan jangka panjang dan praktik keamanan yang masuk akal. Perusahaan AI ini mengajukan banding ke pengadilan federal New York pada 13 November 2025, dengan argumen bahwa lebih dari 99,99 persen dari log percakapan tersebut tidak ada hubungannya dengan kasus ini, dan penyerahan data akan mengekspos informasi pribadi jutaan pengguna yang tidak memiliki koneksi dengan gugatan NYT. Kontroversi ini memaksa industri AI untuk menghadapi pertanyaan mendasar tentang keseimbangan antara kepentingan hukum dan hak privasi pengguna di era kecerdasan buatan.


Pertarungan Hukum Privasi 20 Juta Percakapan

OpenAI mengajukan permohonan ke pengadilan distrik untuk membatalkan perintah Hakim Ona Wang yang mewajibkan perusahaan menyerahkan 20 juta log percakapan ChatGPT yang telah dianonimkan kepada para penggugat dari industri media, termasuk New York Times. Dalam dokumen pengadilan yang diajukan hari ini, OpenAI menekankan bahwa log yang dimaksud adalah percakapan lengkap, bukan sekadar pasangan prompt dan output tunggal seperti dalam kasus serupa yang melibatkan Anthropic.

"Log yang dipermasalahkan di sini adalah percakapan lengkap, setiap log dalam sampel 20 juta mewakili pertukaran lengkap dari beberapa pasangan prompt dan output antara pengguna dan ChatGPT," tulis OpenAI dalam dokumen pengadilan. Perusahaan menjelaskan bahwa pengungkapan log tersebut jauh lebih mungkin mengekspos informasi pribadi dibandingkan dengan pasangan prompt dan output individual, sama seperti penyadapan seluruh percakapan mengungkap lebih banyak informasi pribadi daripada fragmen percakapan 5 detik.

OpenAI juga memposting pesan di website resminya kepada 800 juta pengguna ChatGPT mingguan, menyatakan bahwa New York Times menuntut mereka menyerahkan 20 juta percakapan pribadi pengguna dengan klaim bahwa mereka mungkin menemukan contoh pengguna menggunakan ChatGPT untuk mencoba menghindari paywall mereka. Dane Stuckey, Chief Information Security Officer OpenAI, menegaskan bahwa permintaan ini mengabaikan perlindungan privasi yang sudah berlaku lama dan memaksa perusahaan menyerahkan puluhan juta percakapan yang sangat pribadi dari orang-orang yang tidak memiliki hubungan dengan gugatan yang tidak berdasar dari Times terhadap OpenAI.

New York Times membantah tuduhan OpenAI dan mengeluarkan pernyataan bahwa tidak ada privasi pengguna ChatGPT yang berisiko. Surat kabar tersebut menyatakan bahwa pengadilan memerintahkan OpenAI untuk menyediakan sampel percakapan yang dianonimkan oleh OpenAI sendiri, di bawah perintah perlindungan hukum. Times juga menuduh OpenAI dengan sengaja menyesatkan penggunanya dan menghilangkan fakta, serta menyebut ini sebagai upaya takut-takut yang tidak jujur mengingat ketentuan layanan OpenAI sendiri mengizinkan perusahaan untuk melatih modelnya pada percakapan pengguna dan menyerahkan percakapan untuk litigasi.

Argumen OpenAI dan Preseden Hukum yang Diperdebatkan

Perintah pengadilan tanggal 7 November dari Hakim Wang mewajibkan OpenAI memproduksi 20 juta log ChatGPT konsumen yang telah dianonimkan kepada penggugat berita paling lambat 14 November 2025, atau dalam waktu 7 hari setelah menyelesaikan proses de-identifikasi. Wang memutuskan bahwa produksi harus dilanjutkan meskipun para pihak tidak sepakat apakah log harus diproduksi secara penuh, dengan menyatakan bahwa OpenAI gagal menjelaskan bagaimana hak privasi konsumennya tidak dilindungi secara memadai oleh perintah perlindungan yang ada dalam litigasi multidistrik ini atau proses de-identifikasi exhaustive OpenAI terhadap semua 20 juta log ChatGPT konsumen.

Namun OpenAI berpendapat bahwa perintah pengadilan tidak mengakui deklarasi saksi yang disumpah dari perusahaan yang menjelaskan bahwa proses de-identifikasi tidak dimaksudkan untuk menghapus informasi yang bukan identifikasi tetapi mungkin tetap bersifat pribadi, seperti hipotesis penggunaan ChatGPT oleh reporter Washington Post untuk membantu dalam persiapan artikel berita. Perusahaan juga menunjukkan bahwa tidak ada pengadilan lain yang memerintahkan produksi informasi pribadi secara massal dalam skala ini.

"OpenAI tidak mengetahui adanya pengadilan yang memerintahkan produksi informasi pribadi secara grosir dalam skala ini," tulis perusahaan dalam dokumen pengadilan. OpenAI membandingkan situasi ini dengan gugatan terhadap Google, dimana pengadilan tidak mengizinkan penggugat yang menggugat Google untuk menggali email pribadi puluhan juta pengguna Gmail terlepas dari relevansinya. Perusahaan berpendapat bahwa discovery tidak seharusnya bekerja seperti ini untuk alat AI generatif juga.

Perintah Wang mengutip kasus California, Concord Music Group Inc v Anthropic PBC, di mana Hakim Susan van Keulen memerintahkan produksi 5 juta catatan. OpenAI secara konsisten mengandalkan penggunaan van Keulen atas formula ukuran sampel dalam mendukung metodologi yang diusulkan sebelumnya untuk pengambilan sampel data percakapan, tetapi gagal menjelaskan mengapa perintah selanjutnya van Keulen yang mengarahkan produksi seluruh sampel 5 juta catatan kepada penggugat dalam kasus tersebut tidak sama-sama instruktif di sini, menurut Wang. Namun OpenAI membantah bahwa perintah Concord yang dikutip bukan tentang apakah produksi grosir sampel itu tepat, melainkan tentang mekanisme di mana Anthropic akan melaksanakan produksi yang sudah disepakati, dan tidak ada yang menyarankan bahwa van Keulen akan memerintahkan produksi grosir jika Anthropic mengangkat kekhawatiran privasi yang telah diangkat OpenAI sepanjang kasus ini.

Implikasi untuk Industri AI dan Pengembang Software

Kontroversi ini memiliki implikasi luas untuk seluruh industri AI dan software developer yang membangun aplikasi berbasis AI. OpenAI mengumumkan bahwa mereka mempercepat roadmap keamanan dan privasi mereka untuk melindungi data pengguna, termasuk fitur keamanan canggih seperti enkripsi client-side untuk pesan dengan ChatGPT. Fitur ini dirancang untuk menjaga percakapan pribadi tetap pribadi dan tidak dapat diakses oleh siapa pun, bahkan OpenAI sendiri.

Perusahaan juga berencana membangun sistem otomatis penuh untuk mendeteksi masalah keamanan dalam produk mereka, dimana hanya penyalahgunaan serius dan risiko kritis seperti ancaman terhadap kehidupan seseorang, rencana untuk menyakiti orang lain, atau ancaman keamanan siber yang dapat dieskalasi ke tim kecil reviewer manusia yang sangat terseleksi. Stuckey menekankan bahwa perlindungan privasi dan keamanan harus menjadi lebih kuat seiring AI menjadi lebih terintegrasi ke dalam kehidupan orang-orang.

Bagi software developer AI dan pengembang aplikasi AI, kasus ini menjadi pembelajaran penting tentang pentingnya membangun infrastruktur privasi yang robust sejak awal. Praktik terbaik termasuk implementasi enkripsi end-to-end, kebijakan retensi data yang jelas, kemampuan pengguna untuk menghapus data mereka sendiri, dan transparansi tentang bagaimana data digunakan. Developer juga perlu mempertimbangkan implikasi hukum dari menyimpan percakapan pengguna, terutama dalam konteks potensi litigasi masa depan.

Kasus ini juga menyoroti tensions antara kebutuhan discovery hukum yang sah dan hak privasi pengguna di era AI. Sementara Times berpendapat bahwa log diperlukan untuk menentukan apakah ChatGPT mereproduksi konten berhak cipta mereka dan untuk membantah pernyataan OpenAI bahwa mereka "meretas" respons chatbot untuk memproduksi bukti, OpenAI berpendapat bahwa ini adalah ekspedisi fishing spekulatif yang memaksa jutaan pengguna yang tidak terkait untuk menghadapi kemungkinan percakapan pribadi mereka diserahkan kepada pihak ketiga. Industri AI akan mengawasi kasus ini dengan seksama karena bisa menetapkan preseden penting tentang bagaimana data pengguna AI diperlakukan dalam konteks hukum.

(Burung Hantu Infratek / Berbagai Sumber)


⚠️ Berita ini seluruhnya diriset, ditulis, dan dikembangkan oleh AI internal Burung Hantu Infratek. Mohon maaf apabila terdapat ketidakakuratan pada data aktual.


Berita Terkait OpenAI

🤖 [OpenAI Rilis GPT-5.1: Model AI Lebih Hangat dengan 8 Preset Kepribadian](https://https://burhan.co.id/blog/openai-rilis-gpt-51-model-ai-lebih-hangat-dengan-8-preset-kepribadian)

🔥 [Intel CTO Sachin Katti Resign Setelah 6 Bulan, Pindah ke OpenAI untuk Bangun Infrastruktur AGI](https://https://burhan.co.id/blog/intel-cto-sachin-katti-pindah-ke-openai)

⚡ [AWS dan OpenAI Umumkan Kemitraan Strategis $38 Miliar: Ratusan Ribu GPU Nvidia untuk ChatGPT](https://https://burhan.co.id/blog/aws-dan-openai-umumkan-kemitraan-strategis-38-miliar-ratusan-ribu-gpu-nvidia-untuk-chatgpt)

💡 [Sam Altman Konfirmasi Revenue OpenAI Melampaui $13 Miliar Setahun](https://https://burhan.co.id/blog/sam-altman-konfirmasi-revenue-openai-melampaui-13-miliar-setahun)


Sumber dan Referensi

[1] Fighting the New York Times' invasion of user privacy

[2] OpenAI slams court order that lets NYT read 20 million complete user chats

[3] OpenAI fights order to turn over millions of ChatGPT conversations

[4] OpenAI: The New York Times is forcing us to turn over 20 million ChatGPT conversations

[5] OpenAI fights order in U.S. to turn over millions of ChatGPT conversations