OpenAI Gandeng Oracle Bangun Pusat Data Raksasa

OpenAI mengumumkan kemitraan baru dengan Oracle untuk menambah kapasitas pusat data sebesar 4,5 gigawatt di Amerika Serikat. Langkah ini menjadi bagian dari inisiatif Stargate yang berambisi menyediakan infrastruktur AI skala besar.
Dengan penambahan kapasitas ini, total daya yang disediakan Oracle untuk OpenAI mencapai lima gigawatt, cukup untuk menampung lebih dari dua juta GPU. Pengumuman ini dibuat melalui blog resmi OpenAI pada Selasa lalu.
Proyek ambisius ini merupakan bagian dari komitmen OpenAI yang diumumkan di Gedung Putih pada Januari lalu untuk berinvestasi sebesar 500 miliar dolar AS dalam infrastruktur AI berdaya 10 gigawatt di AS selama empat tahun ke depan.
Tantangan Pendanaan di Balik Ambisi Besar
Meski terdengar menjanjikan, rencana investasi raksasa ini menghadapi pertanyaan mengenai sumber pendanaan. OpenAI dan SoftBank sebelumnya dilaporkan masing-masing menyetujui untuk menginvestasikan 19 miliar dolar AS ke dalam proyek ini.
Namun, kondisi keuangan OpenAI menimbulkan keraguan akan kemampuannya memenuhi komitmen tersebut. Menurut CNBC, perusahaan AI ini hanya memperkirakan pendapatan sebesar 12,7 miliar dolar AS tahun ini, dan itu adalah pendapatan kotor, bukan laba bersih.
Para analis memperkirakan biaya untuk dua juta GPU saja bisa mencapai hampir 100 miliar dolar AS, belum termasuk biaya pembangkit listrik yang dibutuhkan untuk mengoperasikannya. Sebagai perbandingan, Oracle sendiri pada tahun fiskal 2025 hanya mencatatkan pendapatan 57,4 miliar dolar AS dan belanja modal 21 miliar dolar AS.
Fakta ini menunjukkan bahwa kapasitas 4,5 gigawatt yang diumumkan kemungkinan lebih merupakan target aspirasional daripada komitmen yang pasti, dengan pembangunan yang mungkin dilakukan secara bertahap tergantung pada permintaan dan ketersediaan daya.
OpenAI mengklaim proyek ini akan menciptakan lebih dari 100.000 lapangan kerja, meski perusahaan mengakui tidak semua pekerjaan akan bersifat permanen.
Perkembangan Pusat Data Stargate I di Texas
Bersamaan dengan pengumuman kemitraan baru, OpenAI juga memberikan kabar terbaru mengenai pusat data Stargate I di Abilene, Texas, yang kini sebagian sudah beroperasi. "Oracle mulai mengirimkan rak Nvidia GB200 pertama bulan lalu, dan kami baru-baru ini mulai menjalankan beban kerja pelatihan dan inferensi awal," tulis perusahaan tersebut.
Menariknya, tidak ada penyebutan SoftBank dalam pembangunan ini, dan Wall Street Journal sebelumnya melaporkan bahwa SoftBank tidak terlibat dalam proyek di Texas, bertentangan dengan laporan Bloomberg sebelumnya.
Oracle dilaporkan mengeluarkan 40 miliar dolar AS untuk melengkapi lokasi tersebut dengan sekitar 400.000 superchip Nvidia GB200. Namun, penerapannya tampaknya dilakukan secara bertahap dengan kapasitas sekitar 200 megawatt yang dijadwalkan beroperasi tahun ini – menurut perkiraan, cukup untuk sekitar 1.500 rak NVL72 atau 54.000 superchip GB200.
Kapasitas yang tersisa tidak akan diaktifkan hingga sekitar tahun 2026, menunjukkan bahwa ambisi besar ini membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk diwujudkan sepenuhnya.
The Register telah menghubungi Oracle dan OpenAI untuk konfirmasi, namun belum mendapatkan tanggapan resmi.
Implikasi Bagi Industri AI Global
Kolaborasi Oracle dan OpenAI menandai pergeseran penting dalam lanskap infrastruktur AI global. Dengan kebutuhan komputasi yang terus meningkat untuk model AI yang semakin kompleks, investasi skala besar dalam pusat data khusus AI menjadi kunci untuk mempertahankan kemajuan teknologi.
Namun, pertanyaan mengenai keberlanjutan proyek ini tetap ada, terutama terkait konsumsi energi yang sangat besar dan implikasi lingkungan dari fasilitas yang membutuhkan daya sebesar 10 gigawatt.
Tantangan pendanaan dan implementasi teknis yang dihadapi inisiatif Stargate ini akan menjadi ujian penting bagi ambisi OpenAI dalam memimpin revolusi infrastruktur AI di masa depan.
(Burung Hantu Infratek / Berbagai Sumber)
