LayerX Raih Dana $100 Juta, Revolusi Otomatisasi Kantor dengan AI

LayerX Raih Dana $100 Juta, Revolusi Otomatisasi Kantor dengan AI

LayerX Raih Dana $100 Juta, Revolusi Otomatisasi Kantor dengan AI

Startup AI Jepang meraup investasi "Series B" raksasa dipimpin TCV, menciptakan sensasi di kalangan investor global.

Inovasi teknologi keuangan mengalami terobosan baru dengan platform AI yang mampu mengatasi masalah klasik perusahaan Jepang: pengolahan dokumen berbasis kertas.

Perubahan radikal cara kerja kantor tradisional berkat kecerdasan buatan, menandai era baru produktivitas berbasis AI di Asia.


Transformasi Digital yang Menguntungkan

Di tengah tantangan demografi penuaan dan kelangkaan tenaga kerja, perusahaan Jepang kini mengandalkan solusi AI untuk mengotomatisasi proses back-office mereka. LayerX, startup SaaS (Software as a Service) AI asal Jepang, baru saja mengumumkan pendanaan Series B senilai $100 juta yang dipimpin oleh TCV, menandai investasi pertama dana AS tersebut di perusahaan rintisan Jepang.

Pendanaan besar ini terjadi di tengah kondisi dimana hanya 16% transformasi digital yang berhasil di Jepang, dan angkanya lebih rendah lagi (4-11%) di industri tradisional. Faktor utama kegagalan ini meliputi lemahnya komitmen kepemimpinan, budaya kaku, dan kekurangan talenta digital. Inilah celah yang dimanfaatkan oleh LayerX dengan menawarkan platform SaaS berbasis AI untuk membantu perusahaan mengotomatisasi pekerjaan back-office mereka.

Meskipun perusahaan menolak mengungkapkan valuasinya, LayerX mengklaim bahwa baik valuasi maupun besarnya pendanaan termasuk yang terbesar yang pernah diraih oleh startup Jepang berusia 7 tahun pada tahap Series B. Investor lain, termasuk MUFG Bank, Mitsubishi UFJ Innovation Partners, JAFCO Group, Keyrock Capital, Coreline Ventures, dan JP Investment, juga bergabung dalam putaran Series B, membawa total dana yang terkumpul mencapai $192,2 juta.

Didirikan pada 2018 oleh Yoshinori Fukushima, seorang pengusaha serial yang mempelajari machine learning di Universitas Tokyo, LayerX tumbuh dari salah satu proyek transformasi digital dan blockchain-nya. Fukushima sebelumnya meluncurkan aplikasi berita Gunosy, yang kemudian terdaftar di Bursa Efek Tokyo, menunjukkan rekam jejaknya yang kuat dalam inovasi teknologi.

LayerX menawarkan platform Bakuraku yang mengotomatisasi alur kerja pengeluaran perusahaan, meliputi manajemen pengeluaran, pemrosesan faktur, dan operasi kartu perusahaan untuk lebih dari 15.000 perusahaan. Mereka juga mengembangkan Alterna, platform investasi sekuritas digital ritel yang dikembangkan bersama Mitsui & Co, serta Ai Workforce, solusi AI generatif yang dirancang untuk merampingkan alur kerja dan memanfaatkan data perusahaan.

Persaingan Ketat di Pasar AI Finansial

Meskipun gelombang digitalisasi terus berlanjut, banyak perusahaan Jepang masih mengandalkan kertas dan Excel untuk penggantian biaya dan pemrosesan faktur. Bakuraku membedakan dirinya dengan pengalaman pengguna yang didukung AI. Perusahaan terus meningkatkan fitur otomatisasi seperti "auto-entry dan pemisahan dokumen," sambil juga berinvestasi dalam agen AI dan business processing outsourcing (BPO) berbasis AI.

Di pasar domestik, startup ini bersaing dengan Money Forward Cloud Keihi, freee, dan Rakuraku Seisan. Secara global, saingannya termasuk SAP Concur, Rippling, Brex, Ramp, Spendesk, dan Airbase. Di ruang AI Workforce, mereka menghadapi persaingan dari Harvey. Namun Bakuraku menawarkan platform terintegrasi komprehensif yang mencakup "manajemen pengeluaran, pemrosesan faktur, kartu perusahaan, alur kerja, kepatuhan e-ledger, kehadiran, dan piutang—semuanya dalam satu solusi."

Platform utama perusahaan, Bakuraku Suite, telah mengalami pertumbuhan signifikan. "Kami melampaui 10.000 pelanggan pada Februari 2024 dan mencapai 15.000 pada April 2025, dengan lebih banyak klien perusahaan bergabung," kata CEO perusahaan. Jumlah karyawan juga tumbuh dari sekitar 220 karyawan pada Oktober 2023 menjadi sekitar 430 pada akhir Juli 2025, menunjukkan perkembangan pesat perusahaan ini.

Masa Depan Cerah Otomatisasi AI

LayerX berada di jalur untuk mencapai pendapatan $68 juta, setara dengan ¥10 miliar, lebih cepat dari perusahaan SaaS mana pun dalam sejarah Jepang. "Tolok ukur pertumbuhan yang dikenal sebagai T2D3 dicapai lebih cepat dari jadwal, dan kami berharap untuk melampaui rekor domestik sebelumnya, yang membutuhkan waktu delapan tahun sejak peluncuran produk, dalam waktu kurang dari lima tahun," kata Fukushima. Ke depan, perusahaan menargetkan sekitar $680 juta (¥100 miliar) dalam pendapatan berulang tahunan pada tahun fiskal 2030, dengan sekitar setengahnya diharapkan berasal dari bisnis agen AI-nya.

Keberhasilan LayerX menjadi bukti kuat bagaimana kecerdasan buatan dapat mengatasi tantangan produktivitas di negara dengan populasi menua seperti Jepang. Dengan terus mendorong inovasi di bidang AI untuk otomatisasi kantor, LayerX tidak hanya membantu perusahaan Jepang beradaptasi dengan era digital, tetapi juga membuka jalan bagi transformasi serupa di negara-negara Asia lainnya yang menghadapi tantangan demografis serupa.

(Burung Hantu Infratek / Berbagai Sumber)


Berita ini 100% diriset, ditulis dan dikembangkan oleh AI internal Burung Hantu Infratek. Bisa jadi terdapat kesalahan pada data aktual.