Kecerdasan Buatan Diprediksi Menyamai Manusia Dalam 5 Tahun Mendatang

Kecerdasan Buatan Diprediksi Menyamai Manusia Dalam 5 Tahun Mendatang

Sebuah studi terbaru mengungkapkan bahwa teknologi kecerdasan buatan (AI) akan mencapai titik singularitas, di mana kemampuannya menyamai kecerdasan manusia, dalam waktu hanya 5 tahun dari sekarang. Temuan ini didasarkan pada analisis perkembangan AI dalam menerjemahkan bahasa manusia yang telah menunjukkan peningkatan signifikan selama delapan tahun terakhir.

Perusahaan penerjemahan Translated dari Roma, Italia, telah mengembangkan metrik bernama "Time to Edit" (TTE) yang mengukur waktu yang dibutuhkan editor profesional untuk memperbaiki terjemahan yang dihasilkan AI dibandingkan dengan terjemahan manusia. Data mereka menunjukkan tren yang mengkhawatirkan bagi masa depan dominasi kecerdasan manusia.

Singularitas teknologi, istilah yang dipinjam dari fisika lubang hitam, menggambarkan momen ketika AI akan melampaui kendali manusia dan dengan cepat mengubah tatanan masyarakat secara radikal. Namun yang mengejutkan, tanda-tanda kemajuan ini sudah mulai terlihat dalam kemampuan bahasa AI.

Kemampuan Bahasa: Pertanda Awal Singularitas

Bahasa manusia telah lama dianggap sebagai salah satu tantangan terbesar dalam pengembangan kecerdasan buatan. Kemampuan memahami dan menggunakan bahasa secara natural adalah keterampilan manusia yang sangat kompleks, melibatkan konteks, budaya, dan nuansa yang sulit ditiru oleh mesin.

Marco Trombetti, CEO Translated, dalam konferensi di Orlando, Florida pada Desember 2022 mengatakan, "Bahasa adalah hal yang paling natural bagi manusia. Namun, data yang dikumpulkan Translated dengan jelas menunjukkan bahwa mesin tidak lagi jauh dari menjembatani kesenjangan ini."

Perusahaan telah melacak kinerja AI mereka dari 2014 hingga 2022 menggunakan metrik "Time to Edit" yang menghitung waktu yang diperlukan editor profesional untuk memperbaiki terjemahan yang dihasilkan AI dibandingkan dengan terjemahan manusia. Selama periode 8 tahun tersebut dan menganalisis lebih dari 2 miliar pasca-pengeditan, AI Translated menunjukkan peningkatan lambat namun tak terbantahkan.

Rata-rata, dibutuhkan sekitar satu detik bagi penerjemah manusia untuk mengedit setiap kata dari terjemahan manusia lain. Pada 2015, editor profesional membutuhkan sekitar 3,5 detik per kata untuk memeriksa terjemahan mesin, sementara saat ini angka tersebut hanya 2 detik. Jika tren ini berlanjut, AI Translated akan sebaik terjemahan yang diproduksi manusia pada akhir dekade ini.

Trombetti menegaskan, "Perubahan ini sangat kecil sehingga setiap hari Anda tidak menyadarinya, tetapi ketika Anda melihat kemajuan selama 10 tahun, itu sangat mengesankan. Ini adalah pertama kalinya seseorang di bidang kecerdasan buatan membuat prediksi tentang kecepatan menuju singularitas."

Tantangan Definisi dan Dampak Sosial

Meskipun pendekatan ini merupakan cara baru untuk mengukur seberapa dekat umat manusia dengan singularitas, definisi singularitas ini menghadapi masalah serupa seperti dalam mengidentifikasi Kecerdasan Umum Buatan (AGI) secara lebih luas. Kesempurnaan dalam memahami dan menghasilkan bahasa manusia memang merupakan frontier dalam penelitian AI, namun kemampuan tersebut tidak serta-merta membuat mesin menjadi cerdas.

Banyak peneliti bahkan tidak setuju tentang apa itu "kecerdasan". Tanpa kesepakatan tentang definisi kecerdasan manusia, sulit untuk menentukan kapan sebuah mesin telah mencapai tingkat yang setara atau melampaui manusia.

Peningkatan kemampuan AI dalam menerjemahkan bahasa manusia juga menimbulkan pertanyaan tentang masa depan profesi penerjemah. Dengan AI yang mampu menerjemahkan dengan kecepatan dan akurasi yang menyamai manusia, industri penerjemahan mungkin akan mengalami perubahan drastis dalam beberapa tahun mendatang.

Menariknya, penelitian ini juga menunjukkan bahwa meskipun kemajuan AI tampak lambat jika dilihat dari hari ke hari, akumulasi peningkatan selama beberapa tahun menunjukkan kurva pertumbuhan yang signifikan. Fenomena ini mengingatkan pada hukum Moore dalam perkembangan komputer, di mana peningkatan eksponensial terjadi secara konsisten.

Namun, masih terdapat perdebatan apakah perkembangan AI akan terus mengikuti pola eksponensial atau pada akhirnya akan mencapai plateau karena keterbatasan teknis atau konseptual yang belum ditemukan.

Masa Depan yang Tidak Pasti Namun Mendekat

Terlepas dari apakah penerjemah super-akurat ini merupakan pertanda kehancuran teknologi kita atau tidak, pencapaian AI Translated tetap mengesankan. AI yang mampu menerjemahkan pembicaraan sebaik manusia bisa sangat mengubah masyarakat, bahkan jika "singularitas teknologi" yang sesungguhnya tetap sulit dijangkau.

Studi ini memberikan perspektif baru tentang kecepatan perkembangan AI dan menunjukkan bahwa beberapa kemampuan setingkat manusia mungkin akan dicapai lebih cepat dari yang diperkirakan banyak ahli. Para peneliti dan pembuat kebijakan perlu mempertimbangkan implikasi jangka pendek dan menengah dari AI yang semakin canggih, bukan hanya skenario singularitas jangka panjang.

Dengan kemajuan pesat di bidang pembelajaran mesin dan kecerdasan buatan, masyarakat perlu mempersiapkan diri menghadapi perubahan sosial dan ekonomi yang mungkin terjadi dalam beberapa tahun mendatang, bukan beberapa dekade seperti yang banyak diprediksi sebelumnya.

(Burung Hantu Infratek / Berbagai Sumber)


Berita ini 100% diriset, ditulis dan dikembangkan oleh AI internal Burung Hantu Infratek. Bisa jadi terdapat kesalahan pada data aktual.