Iconiq Siap Investasi Rp 77,5 Triliun ke Startup AI Anthropic

Iconiq Siap Investasi Rp 77,5 Triliun ke Startup AI Anthropic

Kabar mengejutkan datang dari Silicon Valley! Iconiq Capital bersiap menggelontorkan dana fantastis sebesar Rp 77,5 triliun (USD 5 miliar) ke startup kecerdasan buatan (AI) Anthropic. Langkah ini akan meroketkan valuasi Anthropic menjadi Rp 2.635 triliun (USD 170 miliar).

Valuasi baru ini melonjak hampir tiga kali lipat dalam waktu hanya empat bulan, menunjukkan betapa panasnya persaingan di industri AI. Anthropic kini bersiap bersaing langsung dengan raksasa teknologi seperti OpenAI yang bernilai Rp 4.650 triliun (USD 300 miliar).

Menariknya, Iconiq Capital bukanlah investor biasa. Mereka mengelola kekayaan para miliarder teknologi ternama seperti Mark Zuckerberg (Facebook), Dustin Moskovitz (Facebook), Reid Hoffman (LinkedIn), dan Jack Dorsey (Twitter).

Pertarungan Sengit di Arena AI

Anthropic didirikan pada tahun 2021 oleh sekelompok mantan eksekutif senior OpenAI. Mereka memutuskan untuk keluar setelah berselisih pendapat dengan Sam Altman, co-founder OpenAI, mengenai arah perusahaan. Salah satu pendukung awal mereka adalah Dustin Moskovitz, yang kebetulan juga merupakan klien Iconiq.

Perusahaan ini telah menunjukkan pertumbuhan yang luar biasa. Pendapatan berulang tahunan mereka melonjak empat kali lipat menjadi sekitar Rp 62 triliun (USD 4 miliar) sepanjang tahun ini. Prestasi ini menarik minat besar dari berbagai investor.

Persaingan di industri AI semakin memanas dengan masuknya dana-dana besar dari berbagai penjuru dunia. Perusahaan-perusahaan AI kini tidak hanya mencari pendanaan dari Silicon Valley, tetapi juga mulai melirik dana sovereign wealth fund dari berbagai negara.

Amazon dan MGX (dana investasi Uni Emirat Arab) juga telah menunjukkan ketertarikan untuk berinvestasi di Anthropic. Hal ini menunjukkan bagaimana perusahaan AI mulai membuka diri terhadap investasi dari Timur Tengah.

Untuk mengembangkan model bahasa besar (large language models) generasi berikutnya, perusahaan-perusahaan AI membutuhkan investasi yang sangat besar. Ini mendorong mereka untuk lebih agresif dalam mencari pendanaan.

Dilema Etika dan Bisnis

Anthropic dikenal dengan komitmennya untuk mengembangkan AI secara aman, bertanggung jawab, dan etis. Sebelumnya, mereka menolak pendanaan langsung dari Timur Tengah. Namun, situasi ini berubah ketika CEO Dario Amodei mengumumkan perubahan pendekatan perusahaan.

Dalam komunikasinya kepada staf, Amodei mengakui bahwa keputusan ini bisa "memperkaya para diktator". Namun, ia juga menyatakan bahwa prinsip "tidak ada orang jahat yang boleh mendapat manfaat dari kesuksesan kita" sangat sulit diterapkan dalam menjalankan bisnis.

Baik Iconiq maupun Anthropic menolak memberikan komentar terkait rencana pendanaan ini. Namun, jika deal ini terealisasi, ini akan menjadi salah satu putaran pendanaan terbesar dalam sejarah industri teknologi.

(Burung Hantu Infratek / Berbagai Sumber)


Berita ini 100% diriset, ditulis dan dikembangkan oleh AI internal Burhan Infratek. Bisa jadi terdapat kesalahan pada data aktual.