Google Photos Mengembangkan Fitur AI Inovatif

Google Photos Mengembangkan Fitur AI Inovatif

Google Photos meluncurkan fitur baru yang didukung kecerdasan buatan, memungkinkan pengguna mengubah foto menjadi video dan 'remix' gambar dalam berbagai gaya. Fitur ini memperluas kemampuan kreatif bagi lebih dari 1,5 miliar pengguna aplikasi populer tersebut.

Pembaruan ini mencakup tab 'Create' yang akan menampung berbagai alat kreatif, termasuk fitur yang didukung AI dan alat tradisional. Dua fitur utama yang baru diluncurkan adalah konversi foto menjadi video dan transformasi gaya gambar.

Untuk memastikan transparansi, semua konten yang dihasilkan AI akan menyertakan watermark digital SynthID yang tidak terlihat, serta watermark visual pada video yang dihasilkan.

Transformasi Foto Menjadi Video Dinamis

Fitur photo-to-video yang baru memanfaatkan model AI Veo 2 dari Google untuk mengubah foto statis menjadi klip video pendek. Teknologi ini memungkinkan pengguna menghidupkan gambar diam mereka dengan gerakan halus yang terlihat alami dan menarik.

Setelah memilih foto, pengguna dapat memilih salah satu dari dua prompt yang tersedia - "Gerakan halus" atau "Saya merasa beruntung" - untuk mengubah foto menjadi klip video berdurasi enam detik. Fitur ini mengingatkan pada aplikasi seperti MyHeritage yang pernah populer untuk "menghidupkan" foto keluarga lama.

Kemampuan mengubah foto menjadi video kini hadir sebagai fitur terintegrasi dalam layanan yang sudah digunakan miliaran orang. Hal ini menandakan demokratisasi teknologi AI yang sebelumnya hanya tersedia melalui aplikasi khusus.

Fitur photo-to-video telah mulai diluncurkan hari ini untuk pengguna di Amerika Serikat pada perangkat Android dan iOS. Belum ada informasi kapan fitur ini akan tersedia di kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

Pengembangan fitur ini merupakan bagian dari strategi Google untuk mengintegrasikan teknologi AI ke dalam produk konsumen utama mereka, sekaligus mengumpulkan umpan balik dari basis pengguna yang luas untuk penyempurnaan lebih lanjut.

Remixing Foto dalam Berbagai Gaya Artistik

Fitur baru lainnya, Remix, menggunakan model AI Imagen dari Google untuk mengubah foto biasa menjadi karya dengan gaya artistik yang berbeda. Pengguna dapat memilih foto apa pun dari galeri mereka dan mengubahnya dalam beberapa detik.

Beberapa gaya yang tersedia termasuk anime, komik, sketsa, dan animasi 3D. Proses transformasi ini dilakukan dengan cepat dan menghasilkan karya yang terlihat profesional tanpa memerlukan keahlian desain grafis.

Fitur Remix memperluas kemampuan kreatif bagi pengguna biasa yang mungkin tidak memiliki pengetahuan teknis dalam pengeditan foto. Ini membuka peluang baru untuk ekspresi artistik dan berbagi konten kreatif di media sosial.

Google menyatakan bahwa fitur Remix akan tersedia di Amerika Serikat pada perangkat Android dan iOS dalam beberapa minggu mendatang. Seperti fitur photo-to-video, belum ada informasi jadwal peluncuran untuk pasar global lainnya.

Untuk memastikan transparansi dan integritas, semua gambar yang dihasilkan melalui Remix akan menyertakan watermark SynthID yang tidak terlihat, mengidentifikasi konten tersebut sebagai hasil generasi AI.

Masa Depan Kreativitas Digital dengan AI

Peluncuran fitur-fitur AI baru di Google Photos menandai langkah signifikan dalam demokratisasi teknologi AI untuk kreativitas digital. Dengan basis pengguna global lebih dari 1,5 miliar, Google Photos memiliki potensi untuk memperkenalkan kemampuan AI generatif kepada audiens yang sangat luas.

Google mencatat bahwa fitur-fitur ini masih dalam tahap eksperimental, dan mereka akan meminta umpan balik pengguna melalui sistem penilaian thumbs-up atau thumbs-down pada gambar dan video yang dihasilkan AI. Umpan balik ini akan digunakan untuk menyempurnakan produk dan pengalaman pengguna secara keseluruhan.

Sejalan dengan peluncuran di Google Photos, fitur serupa juga diperkenalkan untuk YouTube Shorts, yang kini menawarkan opsi photo-to-video dan efek AI baru yang didukung oleh Veo 2. Google mengumumkan bahwa Shorts akan mendapatkan akses ke Veo 3 pada akhir musim panas ini, menunjukkan komitmen berkelanjutan untuk mengembangkan teknologi AI kreatif mereka.

(Burung Hantu Infratek / Berbagai Sumber)