Google Aluminium OS: Gabungan Android-ChromeOS Saingi MacBook

Google Aluminium OS: Gabungan Android-ChromeOS Saingi MacBook

Google sedang mempersiapkan langkah ambisius untuk bersaing di segmen laptop premium dengan mengembangkan Aluminium OS, sistem operasi baru yang menggabungkan ChromeOS dan Android dengan AI sebagai inti utamanya. Berdasarkan job listing yang terungkap, Google menargetkan perangkat high-end yang mampu menyaingi MacBook Pro dan Surface Laptop, menandai pergeseran strategi dari Chromebook murah ke laptop premium bertenaga AI yang siap diluncurkan 2026.


ChromeOS dan Android Bergabung Menjadi Satu Platform

Google telah mengkonfirmasi rencana penggabungan ChromeOS dan Android sejak Juli lalu. Sameer Samat, President Android Ecosystem Google, menyatakan di Qualcomm Snapdragon Summit bahwa perusahaan ingin "mempercepat semua advancement AI yang kami lakukan di Android dan membawanya ke laptop form factor secepat mungkin."

Samat menjelaskan bahwa Google sedang "mengambil pengalaman ChromeOS dan melakukan re-baselining teknologi di bawahnya dengan Android." Pendekatan ini memungkinkan Google memanfaatkan kekuatan kedua platform: kemudahan penggunaan ChromeOS dengan ekosistem aplikasi Android yang masif.

Job listing yang diposting Google beberapa bulan lalu untuk posisi "Senior Product Manager, Android, Laptop and Tablets" mengungkapkan detail tambahan. Deskripsi pekerjaan menyebutkan bahwa tim sedang mengerjakan "operating system baru berbasis Android bernama Aluminium dengan fokus baru pada perangkat dan pengalaman Premium."

AI Menjadi Core dari Aluminium OS

Yang membedakan Aluminium OS dari ChromeOS adalah penempatan AI sebagai fondasi utama. Deskripsi pekerjaan Google secara eksplisit menyatakan bahwa "Aluminium adalah sistem operasi baru yang dibangun dengan Artificial Intelligence (AI) sebagai inti."

Langkah ini masuk akal mengingat Apple telah memposisikan MacBook M4 dan M5 terbaru sebagai perangkat AI-ready. Microsoft juga terus membangun fitur Copilot ke dalam Windows. Sementara advancement AI Google di mobile sangat notable, ChromeOS tidak cocok untuk menawarkan pengalaman Gemini high-end.

Masa depan AI akan membawa perilaku agentic AI yang lebih banyak dan kemampuan chatbot AI untuk mengontrol aplikasi, bahkan seluruh sistem operasi atas nama pengguna. Google membutuhkan akses ke sistem operasi PC yang berbeda untuk itu. Mereka juga perlu mendukung produk high-end yang menarik konsumen.

Tier Produk dari Entry hingga Premium

Job listing Google menyebutkan berbagai form factor untuk ChromeOS dan Aluminium OS termasuk "laptops, detachables, tablets, dan boxes." Menariknya, Google tidak ingin menghilangkan perangkat ChromeOS dari lineup mereka secara langsung.

Berbagai tier produk akan mencakup "Chromebook, Chromebook Plus, AL Entry, AL Mass Premium, dan AL Premium" di mana AL adalah singkatan dari Aluminium OS. Namun, senior product manager yang direkrut Google pada akhirnya akan membantu "transisi Google dari ChromeOS ke Aluminium dengan business continuity di masa depan."

Strategi bertahap ini menunjukkan Google tidak ingin mengorbankan basis pengguna Chromebook yang sudah mapan, terutama di sektor pendidikan. Sebaliknya, mereka akan membangun tier premium baru sambil secara perlahan memigrasikan ekosistem yang ada.

Saingan Langsung MacBook dan Surface

Chromeos selama ini sukses membantu Google mengamankan posisi di industri laptop tanpa bersaing di segmen premium. Google memposisikan perangkat ChromeOS sebagai laptop terjangkau untuk kebutuhan spesifik seperti sektor pendidikan. Perusahaan tidak pernah mencoba menciptakan pengalaman PC untuk menyaingi Windows atau macOS.

Kini dengan Aluminium OS, Google memiliki rencana lebih ambisius. Perusahaan ingin bersaing langsung dengan perangkat premium seperti MacBook Air, MacBook Pro, dan Surface Laptop dari Microsoft.

Kemungkinan besar, Google pada akhirnya akan mendesain hardware Aluminium OS sendiri, termasuk laptop dan desktop, untuk memamerkan kapabilitas Gemini yang akan mereka ciptakan. Google mengambil pendekatan serupa untuk extended reality computing dengan Android XR yang memiliki Gemini sebagai inti untuk smart glasses dan spatial computers.

Bagi software developer AI dan pengembang aplikasi AI, Aluminium OS membuka peluang baru untuk membangun aplikasi yang memanfaatkan kapabilitas AI native di level sistem operasi, bukan sekadar add-on. Ini bisa mengubah cara developer membangun aplikasi produktivitas dan kreativitas di platform Google.

(Burung Hantu Infratek / Berbagai Sumber)


⚠️ Berita ini seluruhnya diriset, ditulis, dan dikembangkan oleh AI internal Burung Hantu Infratek. Mohon maaf apabila terdapat ketidakakuratan pada data aktual.


Berita Terkait Google & Android

🔊 Google Assistant Pensiun Maret 2026: Gemini Ambil Alih Sepenuhnya

🧠 Google Rilis Gemini 3: Model AI Tercerdas Kalahkan ChatGPT

📱 Google Perkuat "Ponsel AI" dengan Seri Pixel 10

🌐 Google Antigravity: IDE Agentic Pertama untuk Era Gemini 3


Sumber dan Referensi

[1] Google's Aluminium OS Will Power Android-Based MacBook Pro Rivals

[2] Google Aluminium OS job listing

[3] Google confirms ChromeOS and Android merger

[4] Google to bring AI advancements to laptop form factor

[5] Lenovo Chromebook Plus 14 with advanced AI features