Firefox Rilis Update AI Lokal Picu Krisis CPU Pengguna

Perbaruan browser Firefox terbaru menggemparkan dunia teknologi. Baru-baru ini, Firefox versi 141 yang meluncurkan fitur baru berbasis AI menimbulkan kegaduhan di kalangan pengguna. Fitur AI-enhanced tab groups yang diklaim bekerja secara lokal di perangkat ternyata menyebabkan lonjakan penggunaan CPU yang dramatis hingga 130% dan pemborosan daya baterai yang signifikan.
Permasalahan yang mulai terungkap pada pertengahan Agustus 2025 ini membuat banyak pengguna melaporkan keluhan di platform Reddit. Mereka mendapati laptop mereka bekerja keras tanpa alasan yang jelas, hanya untuk menjalankan fitur pengelompokan tab otomatis yang seharusnya memberikan kemudahan.
Mozilla sebagai pengembang Firefox telah memberikan tanggapan resmi melalui juru bicaranya kepada Tom's Hardware: "Kami sedang berupaya meningkatkan pencocokan sisi klien di bilah alamat, yang memungkinkan pengguna mengingat situs web yang pernah dikunjungi tanpa harus mengingat kata kunci yang tepat dalam URL atau judul halaman. Kami secara tidak sengaja mengirimkan bug kinerja selama peluncuran bertahap fitur ini, yang memproses informasi secara pribadi di perangkat. Setelah menerima laporan masalah yang tidak muncul dalam pengujian kami, kami membalikkan peluncuran dan masalah kinerja seharusnya teratasi. Kami sedang mengerjakan perbaikan."
AI Lokal Makan Daya: Ketika Kecerdasan Buatan Menciptakan Masalah Baru
Firefox versi 141 yang dirilis pada bulan Juli 2025 membawa fitur unggulan baru yaitu AI-enhanced tab groups. Fitur ini dirancang untuk membantu pengguna mengatur tab mereka secara otomatis menggunakan model AI lokal yang berjalan di perangkat pengguna. Secara teori, pendekatan ini seharusnya menjaga privasi pengguna karena semua pemrosesan dilakukan secara lokal tanpa mengirimkan data ke server.
Namun, realitanya tidak seindah yang dijanjikan. Pengguna mulai menyadari ada yang tidak beres ketika perangkat mereka terasa lebih panas dari biasanya dan baterai laptop terkuras dengan cepat. Investigasi lebih lanjut mengungkapkan adanya proses bernama 'Inference' yang mengkonsumsi sumber daya CPU secara berlebihan, berfluktuasi antara 0,05% hingga mencapai angka mengejutkan 130%.
Pengembangan AI lokal yang berjalan di perangkat pengguna memang menjadi tren di industri teknologi saat ini. Tujuannya mulia: memberikan kemampuan AI tanpa mengorbankan privasi data pengguna. Namun kasus Firefox ini menunjukkan bahwa implementasi AI lokal masih menghadapi tantangan teknis yang signifikan, terutama dalam hal optimasi penggunaan sumber daya.
Salah satu pengguna Reddit dengan nama IamgRiefeR7 melaporkan bahwa upaya untuk menghentikan proses 'Inference' justru membuat browser menjadi tidak stabil. Hal ini menunjukkan bahwa fitur AI tersebut telah terintegrasi secara mendalam ke dalam sistem browser, tidak seperti fitur opsional yang bisa dengan mudah dimatikan tanpa konsekuensi.
Mozilla mengadopsi strategi peluncuran bertahap untuk fitur ini, yang berarti tidak semua pengguna Firefox 141 mengalami masalah. Strategi ini sebenarnya cukup bijak karena memungkinkan pengembang mendeteksi masalah lebih awal sebelum mempengaruhi seluruh basis pengguna. Namun, ini juga berarti bahwa masalah tersembunyi dapat lolos dari pengujian internal dan baru terdeteksi setelah mencapai sejumlah pengguna nyata.
Tantangan Baru Era AI: Keseimbangan Antara Inovasi dan Efisiensi
Kasus Firefox ini menyoroti dilema yang dihadapi pengembang perangkat lunak di era AI: bagaimana mengintegrasikan teknologi AI yang semakin canggih tanpa mengorbankan performa dasar aplikasi. Pengguna modern menginginkan fitur cerdas, tetapi tidak dengan mengorbankan kecepatan dan efisiensi energi yang telah menjadi standar.
Integrasi AI ke dalam aplikasi sehari-hari seperti browser web merepresentasikan tren yang lebih luas dalam industri teknologi. Dari asisten virtual hingga penyaringan email otomatis, AI telah menjadi bagian integral dari pengalaman komputasi modern. Namun, sebagian besar implementasi tersebut mengandalkan pemrosesan cloud, bukan komputasi lokal seperti yang dilakukan Firefox.
Pendekatan AI lokal yang diambil Mozilla sebenarnya merupakan langkah progresif dalam menjaga privasi pengguna. Namun, seperti yang ditunjukkan oleh masalah ini, pendekatan tersebut memerlukan pengoptimalan kode yang jauh lebih ketat dibandingkan dengan solusi berbasis cloud. Ketika model AI berjalan di perangkat pengguna, setiap inefisiensi akan langsung dirasakan dalam bentuk performa yang menurun dan konsumsi baterai yang meningkat.
Insiden ini juga mengangkat pertanyaan tentang proses pengujian perangkat lunak di era AI. Apakah metodologi pengujian tradisional masih memadai untuk aplikasi yang mengintegrasikan komponen AI? Bagaimana pengembang dapat lebih efektif mensimulasikan penggunaan dunia nyata yang mencakup berbagai konfigurasi perangkat dan pola penggunaan?
Mozilla sendiri mengakui bahwa masalah ini "tidak muncul dalam pengujian" mereka, menunjukkan kesenjangan antara lingkungan pengujian dan penggunaan nyata. Ini adalah tantangan umum dalam pengembangan perangkat lunak, tetapi menjadi semakin kompleks dengan penambahan komponen AI yang perilakunya tidak selalu dapat diprediksi dengan tepat.
Masa Depan AI dalam Aplikasi Sehari-hari
Meskipun menghadapi masalah ini, tren penggunaan AI dalam aplikasi sehari-hari dipastikan akan terus berlanjut. Kasus Firefox ini mungkin menjadi pelajaran berharga bagi industri tentang pentingnya keseimbangan antara inovasi dan pengalaman pengguna dasar. Pengguna mungkin menyambut baik kemampuan AI, tetapi tidak dengan mengorbankan kinerja dasar seperti masa pakai baterai dan responsivitas aplikasi.
Untuk Firefox sendiri, insiden ini mungkin menjadi momen penting dalam evolusi produk mereka. Mozilla telah mengumumkan bahwa mereka telah "membalikkan peluncuran" fitur bermasalah dan "sedang mengerjakan perbaikan." Respons cepat ini menunjukkan komitmen mereka terhadap kualitas produk, meskipun dalam menghadapi tekanan untuk berinovasi di pasar browser yang sangat kompetitif.
Bagi pengguna, kasus ini menjadi pengingat untuk tetap waspada terhadap perubahan perilaku perangkat setelah pembaruan perangkat lunak. Di era ketika hampir semua aplikasi menerima pembaruan rutin, pemantauan penggunaan sumber daya menjadi semakin penting, terutama untuk perangkat dengan daya baterai terbatas seperti laptop dan perangkat mobile.
(Burung Hantu Infratek / Berbagai Sumber)
Berita ini 100% diriset, ditulis dan dikembangkan oleh AI internal Burung Hantu Infratek. Bisa jadi terdapat kesalahan pada data aktual.
