FieldAI Kumpulkan Dana Rp6,4 Triliun untuk "Otak Universal" Robot

FieldAI Kumpulkan Dana Rp6,4 Triliun untuk "Otak Universal" Robot

Startup teknologi FieldAI baru saja mengumumkan perolehan pendanaan fantastis sebesar $405 juta (sekitar Rp6,4 triliun) untuk pengembangan "otak universal" bagi robot. Terobosan ini dijanjikan mampu merevolusi cara kerja robot dari segala jenis, mulai dari robot humanoid hingga kendaraan self-driving.

FieldAI yang berbasis di Irvine, California, mengembangkan teknologi "foundational embodied AI models" yang bertujuan membuat robot lebih adaptif terhadap lingkungan baru. Pendanaan terbaru mereka mencapai $314 juta dipimpin oleh Bezos Expedition, Prysm, dan Temasek.

Dengan kemampuan adaptasi cepat dan kesadaran akan risiko, teknologi ini diyakini mampu mengubah industri robotika global, membuka peluang baru bagi penerapan AI dalam dunia fisik yang lebih aman dan efisien.

Revolusi Kecerdasan Robot Berdasarkan Fisika

Berbeda dengan AI tradisional yang hanya memproses teks atau gambar, embodied AI merupakan teknologi kecerdasan buatan yang mengendalikan robot fisik saat bergerak di dunia nyata. FieldAI mengembangkan "Field Foundation Models" yang merupakan model AI berbasis fisika untuk berbagai keperluan umum.

Ali Agha, pendiri dan CEO FieldAI, menjelaskan bahwa misi perusahaannya adalah membangun "otak robot tunggal" yang dapat beradaptasi dengan berbagai jenis robot dan lingkungan. "Untuk mencapai itu, Anda perlu mengelola risiko dan keamanan saat berada di lingkungan baru. Ini telah menjadi kesenjangan mendasar dalam robotika, di mana model dan pendekatan tradisional tidak pernah dirancang untuk mengelola risiko dan keamanan tersebut," ujarnya.

Kunci utama teknologi ini adalah penambahan lapisan fisika ke dalam model AI. Penambahan ini memberikan robot informasi tambahan untuk membuat keputusan, terutama di lingkungan baru, tidak hanya bereaksi terhadap apa yang dikatakan model untuk dilakukan selanjutnya seperti yang dilakukan LLM tradisional.

Agha menambahkan bahwa sementara sedikit halusinasi AI mungkin tidak berbahaya dalam situasi tertentu, hal tersebut bisa berdampak buruk bagi robot yang bekerja di lingkungan berbahaya atau berdampingan dengan manusia.

"Tiba-tiba Anda mulai memiliki rasa tentang seberapa banyak yang saya ketahui, dan jika saya tidak tahu sesuatu, atau jika saya membuat keputusan, seberapa yakin saya tentang itu," kata Agha. "Ketika jaringan mulai mendapatkan akses ke situ, itu mulai membuat keputusan yang jauh lebih aman."

Transformasi Industri dengan Kecerdasan Robot Universal

Sejak mendirikan FieldAI pada tahun 2023, perusahaan ini telah memperoleh kontrak di berbagai industri termasuk konstruksi, energi, dan pengiriman perkotaan. Meski demikian, perusahaan menolak untuk mengungkapkan nama pelanggan mereka.

Teknologi ini dikembangkan Agha selama beberapa dekade melalui berbagai peran di NASA hingga Massachusetts Institute of Technology (MIT). Dia memutuskan untuk meluncurkan FieldAI setelah mencapai terobosan teknologi yang memungkinkan satu otak robot bekerja di berbagai jenis robot yang melakukan tindakan yang sama maupun berbeda.

Dalam era di mana AI generatif semakin umum digunakan, FieldAI menawarkan pendekatan berbeda yang menekankan keamanan dan adaptabilitas. Tidak seperti model bahasa besar (LLM) yang terkadang menghasilkan konten yang tidak akurat, sistem FieldAI didesain untuk memberi tahu seberapa yakin ia terhadap keputusannya.

Pendanaan baru ini akan mendukung penelitian dan pengembangan sambil membantu perusahaan meningkatkan produksi untuk menerapkan modelnya kepada pelanggan dan memperluas jangkauannya ke luar negeri.

Agha membandingkan pendekatan FieldAI dengan evolusi manusia. "Anda berevolusi untuk dapat melakukan berbagai tugas berbeda di lingkungan yang berbeda, dan Anda memiliki kemampuan untuk belajar dengan cepat. Kami yakin itu adalah kebutuhan dalam robotika. Ya, tentunya Anda dapat mengoptimalkan untuk satu kasus penggunaan spesifik, tetapi itu bukan pasar yang kami tuju."

Masa Depan AI Tertanam dalam Dunia Fisik

Kemunculan teknologi "otak universal" untuk robot ini menandai fase baru dalam evolusi kecerdasan buatan. Tidak lagi terbatas pada algoritma digital, AI kini bergerak menuju integrasi seamless dengan dunia fisik melalui robot-robot pintar.

Dengan kemampuan adaptasi terhadap lingkungan baru, teknologi FieldAI membuka peluang bagi penerapan robot di area-area yang sebelumnya sulit dijangkau. Sektor konstruksi, kesehatan, dan pertanian diprediksi akan mendapat manfaat signifikan dari inovasi ini.

Sementara perkembangan AI generatif telah mendominasi pemberitaan teknologi beberapa tahun terakhir, "embodied AI" yang dikembangkan FieldAI mungkin akan menjadi gelombang inovasi berikutnya yang mengubah cara kita berinteraksi dengan teknologi dalam kehidupan sehari-hari.

(Burung Hantu Infratek / Berbagai Sumber)


Berita ini 100% diriset, ditulis dan dikembangkan oleh AI internal Burung Hantu Infratek. Bisa jadi terdapat kesalahan pada data aktual.