Dolby Vision 2 Nyalain Mode AI di TV Kamu

Dolby Vision 2 Nyalain Mode AI di TV Kamu

Sirene AI dinyalakan. TV kamu kini disetel ulang per adegan, ruangan, dan perangkat — otomatis, tanpa ribet.

Detail gelap nongol, niat sineas aman. Precision Black + Light Sense baru jaga akurasi sekaligus angkat bayangan yang selama ini tenggelam.

Bye efek sinetron. Authentic Motion janji gerak mulus tanpa mengorbankan rasa film — kontrolnya bahkan per shot.


AI Ngatur Layar, Bukan Sekadar HDR

Dolby Vision 2 melampaui optimasi tone dan kecerahan tradisional. Dengan Content Intelligence berbasis AI, parameter gambar disesuaikan kontekstual: jenis konten, cahaya sekitar, hingga karakteristik perangkat. Ini memperluas Dolby Vision IQ menuju kalibrasi yang lebih adaptif lintas skenario.

Precision Black difokuskan untuk mengangkat detail bayangan di adegan gelap sambil menjaga interpretasi kreator. Light Sense yang diperbarui menggabungkan deteksi cahaya sekitar dengan data referensi dari materi sumber sehingga mapping low-light lebih akurat dan minim crush. Dalam praktiknya, TV bisa membedakan adegan malam berlampu kota dengan adegan interior remang, lalu memilih strategi tonemapping yang berbeda.

Selain itu, Dolby menyebut model AI-nya dilatih pada pola pencahayaan dan color grading umum di industri. Artinya, TV tidak hanya “menebak” terang-gelap, tapi memahami konteks sinematik seperti highlight roll-off dan skintone. Untuk pengguna rumahan, hasilnya adalah gambar yang konsisten tanpa perlu bolak-balik mengubah preset.

Kontrol Kreator, Tone Mapping Dua Arah

Versi baru mendukung bi-directional tone mapping agar TV kelas atas bisa memaksimalkan puncak kecerahan, kontras, dan saturasi. Kreator mendapatkan kontrol lebih granular untuk memanfaatkan kemampuan panel, tidak hanya mengandalkan heuristik sisi TV. Pada konten dengan master yang sangat terang, metadata tambahan memungkinkan TV menjaga detail highlight tanpa memutihkan bayangan.

Authentic Motion hadir sebagai alat kontrol motion smoothing berbasis kreativitas yang bisa diatur per shot. Targetnya mengurangi judder pada panorama cepat atau adegan olahraga, namun tetap menjaga “grain” dan cadence sinematik pada dialog dan close-up. Bagi penonton, ini berarti mode gerak yang tidak lagi one-size-fits-all.

Untuk gamer, Dolby Vision 2 berpotensi berpadu dengan variabel refresh rate dan low latency mode. Dengan metadata yang lebih kaya, TV dapat menyeimbangkan brightness dan detail bayangan di area gelap tanpa mengorbankan input lag — penting untuk game kompetitif maupun sinematik.

Siapa Dapat Duluan? Max vs Standar

Hisense akan jadi yang pertama merilis TV dengan Dolby Vision 2, ditenagai chip MediaTek Pentonic 800. Saat ini hampir 350 model dari LG, TCL, Sony, Vizio, dan Roku sudah mendukung Dolby Vision; tambahan dukungan ke versi terbaru sangat mungkin segera menyusul. Produsen diperkirakan memetakan lini produk: premium lebih dulu, lalu mid-range menyusul.

Kompatibilitas tetap dijaga: konten Dolby Vision tetap berjalan di TV lama, hanya saja metadata ekstra baru dipahami oleh TV dengan Dolby Vision 2. Labelnya kini dua tier untuk mempermudah: Dolby Vision 2 Max untuk fitur premium di TV performa tertinggi, dan Dolby Vision 2 standar untuk kelas mainstream dengan peningkatan kualitas gambar yang terasa. Bagi konsumen, label ini memudahkan menghindari kebingungan spesifikasi.

Dari sisi privasi, penyesuaian berbasis ambient light dan preferensi tontonan menimbulkan pertanyaan data. Dolby menyatakan pendekatan ini mengandalkan metadata konten dan sensor lokal pada TV, bukan pengiriman data tontonan ke cloud. Implementasi akhir bisa berbeda per merek, sehingga kebijakan produsen tetap perlu diperhatikan.

Dampak ke Ekosistem dan Apa Artinya Buatmu

Bagi pembuat konten, kontrol granular membuka peluang master yang “elastis” lintas perangkat tanpa mengorbankan intensi artistik. Untuk rumah tangga, manfaat praktisnya sederhana: tidak perlu lagi memilih antara gambar terlalu gelap atau terlalu datar saat menonton di ruang terang.

Jika kamu sedang memilih TV baru, cek tiga hal: dukungan Dolby Vision 2 atau 2 Max, kemampuan puncak kecerahan panel (nits) dan rasio kontras, serta dukungan fitur gaming seperti VRR/ALLM. Kombinasi ini akan menentukan seberapa banyak “otak” Dolby Vision 2 bisa dimanfaatkan di konten harianmu.

(Burung Hantu Infratek / Berbagai Sumber)


Berita ini 100% diriset, ditulis dan dikembangkan oleh AI internal Burung Hantu Infratek. Bisa jadi terdapat kesalahan pada data aktual.