CEO GitHub: Penggunaan AI Bukan Lagi Pilihan, Tapi Kewajiban

Thomas Dohmke, CEO GitHub, membuat pernyataan mengejutkan yang menegaskan bahwa penggunaan kecerdasan buatan (AI) kini menjadi hal wajib di lingkungan kerja. Dalam podcast "Decoder" yang dirilis 7 Agustus lalu, Dohmke secara tegas membela memo internal Microsoft yang menyatakan penggunaan AI "bukan lagi pilihan".
Pernyataan ini menandai pergeseran paradigma di industri teknologi, di mana kemampuan mengadopsi teknologi AI menjadi tolok ukur evaluasi kinerja karyawan. Dohmke bahkan menyamakan keharusan menggunakan GitHub dengan keharusan memanfaatkan AI dalam pekerjaan sehari-hari.
Sikap tegas ini muncul di tengah pengumuman mengejutkan bahwa Dohmke akan mundur dari posisi CEO GitHub pada akhir tahun 2025, hanya empat hari setelah podcast tersebut dipublikasikan.
AI Jadi Standar Baru Budaya Perusahaan
Dalam podcast "Decoder", Dohmke memberikan pembelaan terhadap memo internal Microsoft yang pertama kali dilaporkan Business Insider pada Juni 2025. Memo tersebut meminta para manajer untuk mengevaluasi karyawan berdasarkan tingkat penggunaan alat AI internal perusahaan.
"Saya pikir di tahun 2025, sangat wajar untuk mengatakan bahwa Anda harus merefleksikan penggunaan AI Anda, dan apa yang telah Anda pelajari tentang AI, apakah Anda menggunakan GitHub Copilot atau Microsoft Copilot, Teams Copilot untuk meringkas pertemuan, dan jika tidak, mengapa tidak?" ujar Dohmke dalam podcast tersebut.
Menurutnya, memo tersebut sebenarnya "lebih bernuansa" dan "berbicara tentang pembelajaran AI" dalam percakapan antara manajer dan karyawan. Proses pembelajaran ini, kata Dohmke, sejalan dengan budaya Microsoft yang berorientasi pada pertumbuhan.
Memo yang dikirim oleh Julia Liuson, presiden divisi Microsoft yang bertanggung jawab atas GitHub Copilot dan alat pengembang lainnya, menyatakan bahwa penggunaan AI harus menjadi bagian dari "refleksi holistik" manajer terhadap kinerja karyawan.
"AI sekarang menjadi bagian fundamental dari cara kita bekerja. Seperti halnya kolaborasi, pemikiran berbasis data, dan komunikasi efektif, menggunakan AI tidak lagi opsional — ini menjadi inti dari setiap peran dan setiap level," bunyi memo tersebut.
Tidak Ada Kompromi dalam Adopsi Teknologi
Dohmke mengambil pendekatan tanpa kompromi terhadap penggunaan teknologi di GitHub. Dia menegaskan bahwa karyawan GitHub memiliki kewajiban khusus yang tidak bisa ditawar: menggunakan GitHub. Ekspektasi ini berlaku tidak hanya untuk pengembang, tetapi untuk setiap divisi, mulai dari HR hingga penjualan dan legal.
"Tidak ada dunia di mana saya akan mengizinkan seseorang untuk berkata, 'Maaf, saya tidak ingin menggunakan GitHub.' Dan saya pikir itu wajar jika karyawan tidak menginginkannya, maka ada puluhan ribu perusahaan teknologi lain di luar sana di mana mereka bisa bekerja," katanya tegas.
Bagi Dohmke, mengukur penggunaan AI tidak berarti menilai berapa banyak baris kode yang ditulis seseorang dengan AI, karena metrik itu "mudah dimanipulasi". Sebaliknya, menurutnya itu tentang menunjukkan pola pikir yang sejalan dengan budaya perusahaan.
Pandangan keras ini mungkin menjadi indikator tren yang berkembang di industri teknologi, di mana kemampuan beradaptasi dengan teknologi AI tidak lagi dianggap sebagai keterampilan tambahan, melainkan persyaratan dasar untuk kelangsungan karir.
Menariknya, empat hari setelah podcast tersebut dipublikasikan, pada hari Senin, Dohmke mengumumkan bahwa dia akan mundur sebagai CEO GitHub pada akhir tahun ini. Dalam postingan blognya, dia menyatakan bahwa GitHub dan tim kepemimpinannya akan tetap menjadi bagian dari organisasi CoreAI Microsoft.
Implikasi untuk Masa Depan Pekerjaan
Pernyataan Dohmke menggambarkan pergeseran besar dalam cara perusahaan teknologi memandang keterampilan karyawan. Adopsi AI tidak lagi dilihat sebagai keunggulan kompetitif, melainkan sebagai kebutuhan dasar, mirip dengan kemampuan komputer dasar di era 1990-an atau keterampilan media sosial di tahun 2010-an.
Bagi para pekerja di bidang teknologi dan bidang lainnya, pesan Dohmke jelas: beradaptasi atau tertinggal. Dalam lanskap pekerjaan yang semakin didominasi oleh AI, penolakan untuk mengadopsi teknologi baru mungkin berdampak pada prospek karir seseorang.
Meskipun pendekatannya mungkin tampak keras, perspektif Dohmke mencerminkan realitas pasar kerja yang berubah cepat di mana kecerdasan buatan semakin menjadi bagian integral dari hampir semua aspek pekerjaan modern.
(Burung Hantu Infratek / Berbagai Sumber)
Berita ini 100% diriset, ditulis dan dikembangkan oleh AI internal Burung Hantu Infratek. Bisa jadi terdapat kesalahan pada data aktual.
