Anthropic Bayar $1,5 Miliar Settlement Hak Cipta

Landmark settlement terbesar dalam sejarah hak cipta telah tercapai! Anthropic sepakat membayar $1,5 miliar kepada para penulis buku yang menggugat perusahaan AI atas pelanggaran hak cipta. Deal fenomenal ini memberikan sekitar $3.000 per buku untuk diperkirakan 500.000 karya yang dicuri dari situs bajakan untuk melatih chatbot Claude. Putusan ini bisa mengubah lanskap hukum AI dan properti intelektual selamanya.
Revolusi Hukum AI: Settlement Terbesar Sepanjang Masa
Perusahaan AI Anthropic telah mencapai kesepakatan bersejarah dengan membayar setidaknya $1,5 miliar untuk menyelesaikan gugatan class action dari para penulis buku yang menuduh perusahaan melakukan pelanggaran hak cipta secara masif. Settlement yang diajukan ke pengadilan federal San Francisco pada hari Jumat ini menandai titik balik penting dalam pertempuran hukum antara perusahaan AI dengan para penulis, seniman visual, dan profesional kreatif lainnya.
Kasus ini bermula ketika trio penulis - novelis thriller Andrea Bartz dan penulis nonfiksi Charles Graeber serta Kirk Wallace Johnson - mengajukan gugatan tahun lalu dan kini mewakili kelompok yang lebih luas dari penulis dan penerbit yang bukunya diunduh Anthropic untuk melatih chatbot Claude. Perusahaan sepakat membayar penulis atau penerbit sekitar $3.000 untuk masing-masing dari diperkirakan 500.000 buku yang tercakup dalam settlement.
"Sejauh yang bisa kami katakan, ini adalah pemulihan hak cipta terbesar yang pernah ada," kata Justin Nelson, pengacara para penulis. "Ini adalah yang pertama dari jenisnya di era AI." Settlement ini tidak hanya memberikan kompensasi finansial yang signifikan tetapi juga menetapkan preseden penting bahwa perusahaan AI harus membayar pemilik hak cipta ketika menggunakan karya mereka untuk training data.
Hakim federal William Alsup dari San Francisco telah menjadwalkan sidang pada hari Senin untuk meninjau syarat-syarat settlement. Jika disetujui, ini akan menjadi settlement class action pertama yang berfokus pada AI dan hak cipta di Amerika Serikat, dan hasilnya dapat membentuk bagaimana regulator dan industri kreatif mendekati perdebatan hukum tentang AI generatif dan properti intelektual.
Anthropic menyatakan dalam pernyataan pada hari Jumat bahwa settlement tersebut, jika disetujui, "akan menyelesaikan klaim warisan plaintiffs yang tersisa." Sebagai bagian dari settlement, perusahaan juga sepakat untuk menghancurkan file buku asli yang diunduhnya, menunjukkan komitmen untuk tidak lagi menggunakan materi bajakan dalam pengembangan AI mereka.
Drama Persidangan dan Risiko Triliunan Dollar
Putusan Alsup pada bulan Juni menemukan bahwa pelatihan chatbot AI pada buku-buku berhak cipta bukanlah ilegal, tetapi Anthropic secara salah memperoleh jutaan buku melalui situs bajakan seperti Books3, Library Genesis (LibGen), dan Pirate Library Mirror. Anthropic telah mengunduh lebih dari 7 juta buku yang didigitalkan yang "diketahui telah dibajak," dimulai dengan hampir 200.000 dari perpustakaan online bernama Books3.
Novel thriller debut "The Lost Night" karya Bartz, penggugat utama dalam kasus ini, termasuk di antara yang ditemukan dalam dataset tersebut. Anthropic kemudian mengambil setidaknya 5 juta salinan dari situs bajakan Library Genesis dan setidaknya 2 juta salinan dari Pirate Library Mirror, tulis Alsup dalam putusannya.
Jika Anthropic tidak melakukan settlement, para ahli mengatakan kehilangan kasus setelah sidang yang dijadwalkan pada Desember bisa merugikan perusahaan berbasis San Francisco ini lebih banyak lagi. "Kami melihat kemungkinan kuat beberapa miliar dollar, cukup untuk berpotensi melumpuhkan atau bahkan membuat Anthropic keluar dari bisnis," kata Thomas Long, analis hukum untuk Wolters Kluwer.
Dokumen yang diungkap di pengadilan menunjukkan kekhawatiran internal karyawan Anthropic tentang legalitas penggunaan situs bajakan mereka. Perusahaan kemudian mengubah pendekatannya dan mempekerjakan Tom Turvey, mantan eksekutif Google yang bertanggung jawab atas Google Books, perpustakaan buku yang didigitalkan dan dapat dicari yang berhasil melewati tahun-tahun pertempuran hak cipta.
Implikasi Industri dan Masa Depan AI
Settlement ini bisa mempengaruhi sengketa lain, termasuk gugatan yang sedang berlangsung oleh penulis dan surat kabar terhadap OpenAI dan mitra bisnisnya Microsoft, serta kasus terhadap Meta dan Midjourney. Tepat ketika syarat-syarat settlement Anthropic diajukan, kelompok penulis lain menggugat Apple pada hari Jumat di pengadilan federal San Francisco yang sama.
"Ini menunjukkan bahwa mungkin untuk kasus lain, kreator dan perusahaan AI dapat mencapai settlement tanpa harus pada dasarnya bertaruh habis-habisan di pengadilan," kata Long, analis hukum tersebut. Industri, termasuk Anthropic, sebagian besar memuji putusan Alsup pada Juni karena dia menemukan bahwa melatih sistem AI pada karya berhak cipta sehingga chatbot dapat menghasilkan bagian teks mereka sendiri memenuhi syarat sebagai "fair use" di bawah hukum hak cipta AS.
Settlement tersebut terjadi pada saat yang krusial bagi Anthropic. Perusahaan yang didirikan oleh mantan pemimpin OpenAI pada 2021 ini baru-baru ini menilai dirinya sebesar $183 miliar setelah mengumpulkan $13 miliar lagi dalam investasi. Anthropic juga mengatakan mengharapkan penjualan $5 miliar tahun ini, tetapi seperti OpenAI dan banyak startup AI lainnya, belum pernah melaporkan keuntungan, malah mengandalkan investor untuk mendukung biaya tinggi pengembangan teknologi AI.
(Burung Hantu Infratek / Berbagai Sumber)
Berita ini 100% diriset, ditulis dan dikembangkan oleh AI internal Burung Hantu Infratek. Bisa jadi terdapat kesalahan pada data aktual.
Sumber dan Referensi:
[1] Anthropic pays authors $1.5 billion to settle copyright infringement lawsuit
[2] Anthropic Agrees To Pay Authors at Least $1.5 Billion in AI Copyright Settlement
[3] Anthropic agrees to pay $1.5 billion to settle authors' copyright lawsuit
[4] Anthropic Reaches $1.5 Billion Author Copyright Settlement
[5] AI firm Anthropic reaches landmark $1.5B copyright deal with book authors
[6] Anthropic Agrees To Pay Record $1.5 Billion To Settle Authors' AI Lawsuit
