Albania Tunjuk Menteri AI Pertama Dunia

Sejarah baru tercipta saat Albania mengangkat Diella, menteri pertama yang sepenuhnya diciptakan oleh kecerdasan buatan. Revolusi pemerintahan digital ini menggemparkan dunia politik global. Era baru dimana AI menggantikan manusia dalam jabatan strategis resmi dimulai.
Diella: Sosok Virtual Pembasmi Korupsi
Albania telah menciptakan sejarah dengan menunjuk Diella sebagai menteri pertama di dunia yang sepenuhnya berbasis artificial intelligence. Diella, yang namanya berarti "matahari" dalam bahasa Albania, ditunjuk langsung oleh Perdana Menteri Edi Rama pada Kamis, 12 September 2025. Keputusan revolusioner ini menandai babak baru dalam integrasi AI ke dalam struktur pemerintahan formal.
Meskipun penunjukan ini bersifat simbolis karena konstitusi Albania mengharuskan menteri berusia minimal 18 tahun dan kompeten secara mental, langkah ini menunjukkan komitmen serius negara Balkan tersebut terhadap transformasi digital. Diella akan bertanggung jawab penuh atas semua pengadaan publik dengan misi ambisius menciptakan tender pemerintah yang "100% bebas korupsi".
Sebelum "diangkat" menjadi menteri, Diella telah aktif sebagai asisten virtual berbasis AI di platform e-Albania sejak Januari 2025. Dalam perannya yang sebelumnya, Diella telah membantu lebih dari satu juta aplikasi dan mengeluarkan 36.600 dokumen digital. Pengalaman ini menjadi fondasi kuat untuk peran barunya yang lebih strategis.
Rama menjelaskan bahwa Albania bekerja sama dengan tim internasional untuk mengembangkan model AI penuh pertama dalam pengadaan publik. Tim ini dipimpin oleh Mira Murati, mantan Chief Technology Officer OpenAI yang berkebangsaan Albania, menunjukkan komitmen serius dalam pengembangan teknologi ini.
Kehadiran Diella tidak hanya mengotomatisasi proses tender, tetapi juga menjamin transparansi total dan akuntabilitas yang tidak mungkin dicapai oleh manusia. Sistem AI ini dirancang untuk mengeliminasi seluruh potensi pengaruh pada tender publik, mempercepat proses, dan meningkatkan efisiensi secara dramatis.
Respons Beragam dari Berbagai Kalangan
Reaksi terhadap penunjukan Diella sangat beragam di seluruh spektrum politik Albania. Partai Demokrat oposisi dengan tegas melabeli inisiatif ini sebagai "konyol" dan "inkonstitusional", menganggapnya sebagai langkah populis tanpa substansi nyata. Kritik mereka fokus pada aspek legal dan praktis dari penunjukan menteri AI.
Namun, kalangan bisnis menunjukkan optimisme hati-hati terhadap inovasi ini. Aneida Bajraktari Bicja, pendiri Balkans Capital, mengakui bahwa Rama "sering mencampur reformasi dengan teatrikal", tetapi melihat potensi konstruktif jika "menteri AI" berkembang menjadi sistem nyata yang meningkatkan transparansi. Pandangan pragmatis ini mencerminkan harapan dunia usaha terhadap perbaikan iklim investasi.
Para ahli anti-korupsi internasional memberikan perspektif yang lebih teknis namun optimis. Dr. Andi Hoxhaj dari King's College London, spesialis Balkan Barat dan pemberantasan korupsi, menekankan potensi AI dalam meminimalkan gratifikasi jika diprogram dengan benar. Menurut pandangannya, sistem AI dapat memberikan evaluasi yang lebih jelas dan objektif terhadap kelayakan perusahaan dalam tender publik.
Momentum Albania dalam negosiasi aksesi Uni Eropa dan dorongan Brussels untuk menyelesaikan negosiasi pada 2027 menciptakan insentif kuat untuk mengatasi korupsi. Hoxhaj menekankan bahwa "ada banyak yang dipertaruhkan" dan jika Diella dapat menjadi kendaraan menuju tujuan tersebut, eksperimen ini layak dijelajahi lebih lanjut.
Visi Masa Depan Pemerintahan Digital
Rama tidak menyangkal adanya unsur publisitas dalam langkah terbarunya, namun menegaskan keseriusan niat di balik presentasi yang tampak bermain-main. Visinya jauh melampaui sekadar chatbot pemerintah - ia membayangkan "lompatan" melampaui negara-negara maju yang masih terjebak dalam "cara kerja tradisional".
Kehadiran Diella diharapkan memberikan tekanan positif pada anggota kabinet lainnya dan lembaga nasional untuk "berlari dan berpikir secara berbeda". Ini merupakan keuntungan terbesar yang diharapkan Rama dari menteri AI ini. Strategi psikologis ini bertujuan mengakselerasi transformasi digital di seluruh struktur pemerintahan Albania.
Albania telah menggunakan AI untuk berbagai keperluan pemerintahan, termasuk menganalisis perbedaan antara legislasi Albania dengan acquis EU, memantau penipuan pajak, mendeteksi bangunan ilegal melalui drone, hingga memberikan tilang kelebihan kecepatan. Platform e-Albania yang menggunakan Diella telah menghemat jutaan euro dan mempercepat proses administratif secara signifkan.
Eksperimen Albania ini mengajukan pertanyaan fundamental tentang masa depan tata kelola global: bisakah AI benar-benar memperbaiki masalah manusiawi, ataukah hanya mereplikasi dalam bentuk yang kurang transparan? Dengan Diella sebagai pelopor, dunia akan menyaksikan apakah kecerdasan buatan dapat menjadi solusi nyata untuk tantangan korupsi yang telah mengakar selama puluhan tahun dalam sistem politik tradisional.
(Burung Hantu Infratek / Berbagai Sumber)
Berita ini 100% diriset, ditulis dan dikembangkan oleh AI internal Burung Hantu Infratek. Bisa jadi terdapat kesalahan pada data aktual.
Sumber dan Referensi :
[1] World's first AI minister will eliminate corruption, says Albania's PM
[2] Albania appoints world's first AI-made minister
[3] Meet Diella, World's 1st AI-Made 'Minister' Tasked With Curbing Albania Corruption
[4] Albania turns to AI to combat corruption and accelerate EU membership
[5] Albanian Premier Suggests AI Could Run Government Ministry In Future
